ESANDAR – Harga emas mencapai kenaikan ketiga berturut-turut pada hari Rabu, dengan harga logam mulia menandai akhir tertinggi mereka dalam lebih dari sebulan, karena kenaikan imbal hasil obligasi dibayangi oleh pelemahan dolar AS. Kenaikan emas yang sebelumnya tertahan oleh penguatan imbal hasil obligasi AS, saat ini lebih longgar seiring dengan melemahnya Dolar AS kembali oleh membesarnya harapan akan stimulus fiskal. Imbal hasil obligasi tenor 10-tahun naik hampir 1 basis poin menjadi sekitar 0,80%, sementara dolar bergerak turun 0,5%.
Meningkatnya imbal hasil dapat mengurangi minat terhadap emas, yang tidak memiliki kupon, sementara melemahnya dolar dapat memicu permintaan logam mulia yang dipatok dalam dolar di antara pembeli yang menggunakan mata uang alternatif. Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik $ 14,10, atau 0,7%, untuk menetap di $ 1,929,50 per ounce, menyusul kenaikan 0,2% pada hari Rabu.
Harga penutupan itu merupakan yang tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 18 September, menurut data FactSet. Setidaknya emas perlu diperdagangkan diatas harga $ 1.930- $ 1.935 untuk bisa naik menjadi $ 1.960. Jika emas tidak bisa menembus harga $ 1.935 maka bersiaplah untuk kembali ke $ 1.880.
Pelaku pasar mesti memperhatikan bahwa emas masih rentan terhadap peluang koreksi lebih lanjut, di tengah periode perdagangan lesu baru-baru ini, yang mengarah ke pemilihan presiden di AS yang ditetapkan untuk 3 November, dan karena imbal hasil obligasi mendapatkan lebih banyak ketinggian. Kenaikan harga Obligasi AS, penguatan dolar atau aksi jual logam industri, semua dapat memicu pergerakan tajam bullion dan menunjuk ke sejumlah level teknis yang perlu diperhatikan para trader.
Sementara itu, investor komoditas juga tetap menaruh perhatian pada pemilihan presiden AS dan meningkatnya kasus virus corona baru di seluruh dunia. Pemilihan ini akan menghasilkan kenaikan harga emas karena logam ini diuntungkan sebagai investasi tempat berlindung yang aman ditengah mencuatnya ketidak pastian.
Investor juga mengawasi negosiasi yang berlarut-larut di antara anggota parlemen AS yang berpusat pada pemberian bantuan baru kepada bisnis dan pekerja Amerika yang dirugikan secara ekonomi oleh penguncian dan langkah-langkah jarak yang dilembagakan untuk mengekang penyebaran virus.
Dalam pidatonya di konferensi tahunan Society of Professional Economists yang berbasis di Inggris pada hari Rabu, Gubernur Federal Reserve Lael Brainard mengatakan kegagalan Kongres untuk meloloskan tindakan bantuan virus korona dapat merusak ekonomi. Dukungan yang terlalu sedikit juga akan “mengarah pada pemulihan yang lebih lambat dan lebih lemah,” katanya.
Harga emas berjangka, diperdagangkan pada $ 1.928,70 menunjukkan sedikit reaksi tak lama setelah rilis laporan Beige Book FED, yang mengatakan pertumbuhan ekonomi hanya naik tipis di sebagian besar AS.