Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas naik tipis saat mengawali perdagangan pada hari Kamis (16/05/2024) di sesi Asia. Gerak naik ini didukung oleh pelemahan dolar dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data mengisyaratkan penurunan inflasi AS, memperkuat spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve.

Pada perdagangan di pasar spot, harga emas naik 0,3% menjadi $2,393.21 per ounce, pada 07:43 WIB. Harga emas batangan naik 1% pada hari Rabu. Emas berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi $2,397.60.

Dolar AS (DXY) turun 0,2% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Yield obligasi AS tenor 10 tahun mencapai titik terendah dalam lebih dari satu bulan.

Sebelumnya dilaporkan bahwa angka CPI AS naik 0,3% bulan lalu setelah naik 0,4% pada bulan Maret dan Februari, menunjukkan bahwa inflasi kembali melanjutkan tren penurunannya pada awal kuartal kedua yang mendorong ekspektasi pasar keuangan terhadap penurunan suku bunga di bulan September.

Para pembuat kebijakan Federal Reserve yang menunggu untuk melihat kemajuan baru dalam inflasi sebelum mengurangi biaya pinjaman mendapat beberapa data yang menggembirakan pada hari Rabu dimana laporan pemerintah menunjukkan inflasi sedikit mereda pada bulan April. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi opportunity cost memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Presiden Chicago Federal Reserve Bank Austan Goolsbee mengatakan ia optimistis inflasi akan terus turun.

Disisi lain, meningkatnya perang perdagangan AS-Tiongkok tampaknya tidak dapat dihindari siapa pun yang memenangkan Gedung Putih pada bulan November, namun tekanan inflasi yang juga tidak dapat dihindari tidak secara otomatis mengarahkan Federal Reserve ke arah kebijakan yang lebih hawkish.

Defisit perdagangan barang dagangan India pada bulan April lebih besar dari perkiraan, dipengaruhi oleh penurunan ekspor dan lonjakan impor emas, data pemerintah menunjukkan pada hari Rabu.

Kondisi ini ‘hijau untuk dilanjutkan’ di Asia karena pasar saham di seluruh dunia mencapai titik tertinggi baru, didorong oleh optimisme baru bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga AS.