ESANDAR, Jakarta – Pada perdagangan hari ini sepertinya dolar AS kembali mencoba menguat. Berharap dengan data-data ekonomi AS yang baik. Disisi lain, kabar Cina tidak akan membeli obligasi AS, bisa menjadi sentiment negatif.
Pasar dilanda kepanikan dengan kabar tersebut. Bagi Cina, dengan mulai dikuranginya sejumlah paket-paket stimulus ekonomi seperti yang dilakukan bank-bank sentral dari Jepang, Uni Eropa dan Inggris, memberi kesan bahwa kondisi ekonomi sudah membaik. Ini diartikan Beijing sebagai waktu mulai menyebar investasinya.
Indikator ekonomi AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan sepertinya masih buruk sebagai dampak dari kurang bersahabatnya cuaca di AS. Sedang inflasi produsen tampaknya akan meninggi karena beberapa biaya tetap bahan baku industri mengalami kenaikan termasuk upah tenaga kerja.
Ada harapan terhadap penguatan Dolar AS dari rencana kenaikan suku bunga ditahun ini. Meski demikian, Bank of England dan Bank of Canada kemungkinan besar akan mengikuti jejak The Fed untuk menaikkan suku bunganya juga di tahun ini. BoC mungkin menaikkan suku bunganya di bulan ini, BoE di akhir semester pertama dan The Fed di rapat bulan Maret.
Sementara untuk European Central Bank dan Bank of Japan sepertinya baru di semester kedua tahun ini atau awal tahun bisa naik suku bunganya, disertai pula kemungkinan besar Swiss National Bank juga akan mengakhiri suku bunga negatifnya di pertengahan tahun depan.
Pada perdagangan kemarin, pasangan EURUSD sempat menanjak cepat ke 1.2018 namun terpaksa mundur lagi hingga berakhir positif 1.1948 atau hanya naik tipis 0,09%. Hari ini, diperkirakan pergerakan pasangan ini masih dalam tahap konsolidasi. Harga akan bergerak bolak-balik dengan mudah dengan potensi kisaran pergerakan 1.1916 – 1.2018.
Yen menguat dengan kebijakan Bank of Japan terkini. Pada perdagangan USDJPY, kemarin berakhir negatif 1,07% di 111.42. Dolar AS sempat menembus garis tren line jangka menengah.Potensi rebound terjaga selama USDJPY tidak dapat menembus level resistance di 112.00. Sebaliknya potensi turun terjaga dengan target di 111.25 – 110.83.
Poundsterling sendiri pada perdagangan kemarin masih tertekan, ditutup turun turun 0,24% di 1.3507. Level support di 1.3494 masih menahan tekanan jual meskipun kemarin GBPUSD sempat sejenak berada di bawahnya. Tertahan di zona support, GBPUSD dapat rebound dan melanjutkan konsolidasi di kisaran yang sama sejak 3 Januari. Sebaliknya jika ditembus GBPUSD berisiko untuk turun ke target berikutnya di 1.3457 dan 1.3420. Resistance intraday terdekat berada di 1.3523 dan 1.3563.
Melanjutkan perdagangan sebelumnya, AUSUSD berhasil ditutup positif dengan naik 0,24%. Pasangan ini berpeluang bagus untuk segera menguji zona resistance 0.7873-0.7884, sebuah area krusial bagi tren jangka pendek. Jika ditembus, resistance itu akan membuka jalan bagi AUDUSD untuk naik ke target berikutnya di 0.7915 – 0.7932. Sebaliknya jika terbukti bertahan, zona resistance tersebut dapat memicu aksi jual dan memaksa AUDUSD untuk terus bergerak sideways di atas zona support kuat 0.7810/00. (Lukman Hqeem)