Bursa Saham Asia

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia bangkit kembali dari keterpurukannya diperdagangan hari Selasa (15/01). Berbaliknya pasar setelah pejabat ekonomi senior China mengatakan bahwa Beijing akan memotong pajak dan menjaga kebijakan moneter fleksibel untuk membantu cuaca pelambatan ekonomi Negeri Tirai Bambu.


Indek Nikkei 225 dibuka kembali setelah libur pasar, naik 0,8%. Indek Kospi Korea Selatan melonjak 1,3%. Indek Hang Seng Hong Kong, menguat kembali sebesar 1,7% setelah ditutup 1,4% pada perdagangan sebelumnya di hari Senin. Indek Shanghai naik 0,9%.

Sejumlah saham memiliki kinerja yang cemerlang. Saham produsen kamera Jepang dan pembuat optik Olympus Corp naik lebih tinggi setelah peningkatan baru-baru ini oleh sejumlah analis. Di Hong Kong, AAC Technologies dan China Life Insurance membukukan kenaikan yang kuat, sementara Samsung dan SK Hynix menguat di Korea Selatan.


Data ekonomi terkini menunjukkan ekspor China jatuh pada bulan Desember telah membebani indek AS. Saham-saham sektor teknologi jatuh, tetapi laporan pendapatan triwulanan yang kuat oleh Citigroup mengangkat saham sektor perbankan. Indek S&P 500 turun 0,5% ke 2.582,61. Indek Dow Jones turun 0,4% ke 23.909,84 dan Indek Nasdaq turun 0,9% ke 6.905,92.


Sejumlah saham perusahaan China Daratan melonjak setelah para pemimpin ekonomi senior disana, memberi pengarahan kepada wartawan pada Selasa (15/01) tentang hasil pertemuan pengaturan kebijakan tahunan bulan lalu. Pemerintah berjanji untuk menjaga kebijakan moneter fleksibel namun stabil dan untuk mendukung pertumbuhan dengan peningkatan akses ke pembiayaan untuk perusahaan swasta dan kecil. Kepastian itu datang setelah Tiongkok mengabarkan kondisi ekonomi mengalami perlambatan terburuknya sejak krisis keuangan global di tengah perselisihan tarif dengan AS.


Pada hari Senin (14/01), Cina melaporkan bahwa ekspornya ke AS turun 3,5% dari tahun sebelumnya pada bulan Desember menjadi $ 40,3 miliar, meskipun surplus perdagangan secara keseluruhan dengan Amerika Serikat melonjak tahun lalu.
Pasar pada awalnya tergelincir di tengah kekhawatiran bahwa perang tarif membuat hambatan pada ekonomi China. Tetapi antusiasme pembelian pulih dengan harapan bahwa para perunding Cina akan lebih tertarik untuk menyelesaikan sengketa perdagangan dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He akan memimpin perunding dalam perundingan di Washington akhir bulan ini.


Pada perdagangan dibura berjangka, minyak mentah patokan AS naik 62 sen menjadi $ 51,13 per barel dalam perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange. Harga turun $ 1,08 untuk menetap di $ 50,51 per barel pada hari Senin. Minyak mentah Brent sebagai standar harga internasional, naik 71 sen ke $ 59,70 per barel di London.


Dalam perdagangan USDJPY, Dolar menguat menjadi 108,51 yen dari 108,16 yen pada Senin malam. (Lukman Hqeem)