Indeks saham utama AS berakhir sedikit turun pada perdagangan di hari Rabu (22/06/2022), kehilangan kenaikan yang terjadi di awal terkait perdagangan. Sentimen turun didapatkan setelah ada pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell bahwa bank sentral AS “berkomitmen kuat” untuk menurunkan inflasi, sementara harga minyak yang turun tajam membebani saham energi. Tak ayal, sektor energi S&P 500 turun 4,2%.
Dolar AS sendiri ikut jatuh di samping imbal hasil Treasury AS di tengah kekhawatiran ekonomi AS dapat tergelincir ke dalam resesi setelah Powell, dalam kesaksiannya kepada Komite Perbankan Senat AS, mengatakan suku bunga yang lebih tinggi (memang) menyakitkan tetapi merupakan cara bank sentral AS harus memperlambat inflasi.
Pernyataan dari Ketua Fed ini memberikan nada positif dan negatif sekaligus. Namun demikian pesan utamanya adalah Fed tidak akan mundur dari kenaikan suku bunga. Sebagaimana diketahui bahwa The Fed baru-baru ini menaikkan suku bunga acuannya sebesar tiga perempat poin persentase – kenaikan terbesar sejak 1994.
Indek Dow Jones turun 47,12 poin, atau 0,15%, ke 30.483,13, S&P 500 turun 4,9 poin, atau 0,13%, ke 3.759,89 dan Nasdaq turun 16,22 poin, atau 0,15%, ke 11.053.08.
Para investor terus menilai seberapa khawatir mereka tentang bank sentral yang berpotensi mendorong ekonomi dunia ke dalam resesi karena mereka berusaha untuk mengekang inflasi dengan kenaikan suku bunga. Risalah dari pertemuan kebijakan Bank of Japan April yang dirilis Rabu menunjukkan kekhawatiran bank sentral atas dampak jatuhnya mata uang terhadap lingkungan bisnis negara itu.