ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS diperdagangkan sedikit lebih tinggi pada hari Senin, namun penurunan saham General Electric, ditambah dengan kekhawatiran tentang reformasi pajak masih membatasi kenaikan indeks.
Indek Bursa saham AS akkhirnya ditutup menguat. Indek Saham berhasil naik dari keterpurukan kinerja mingguan yang turun untuk pertama kalinya dalam dua bulan terakhir ini. Kenaikan yang terjadi ditengah perasaan was-was investor atas penundaan pelaksanaan RUU Perpajakan. Indek S&P 500 ditutup naik 2,54 poin atau naik 0.1%, ke 2,584.84. Indek Dow Jones naik 17,42 poin atau kurang dari 0.1%, ke 23,439.63. Sementara indek Nasdaq naik 6,66 poin atau 0,1%, ke 6.757,60.
Wallstreet sempat tertekan diawal perdagangan seiring kekhawatiran undang-undang pemotongan pajak perusahaan dapat tertunda sampai 2019. Kekhawatiran ini muncul setelah Senat mengumumkan undang-undang perpajakannya sendiri. Sebaliknya, pihak DPR ingin memangkas tingkat korporasi sesegera mungkin. DPR ingin memberikan suara pada RUU pada minggu ini. Namun adanya pernyataan Presiden Donald Trump yang mengatakan dalam sebuah tweet di hari Senin bahwa dia bangga dengan House and Senate “karena telah bekerja keras dalam memotong pajak dan Kami semakin dekat!”, memulihkan sentimen indeks.
Saham Eropa sebagian besar melemah pada hari Senin karena investor fokus terhadap konflik politik di Inggris dan ketidakpastian atas reformasi pajak AS. Surat kabar Sunday Times mengatakan 40 anggota parlemen dari Partai Konservatif May telah setuju untuk menandatangani surat mosi ketidakpercayaan terhadap PM Inggris Theresa May dan dibutuhkan delapan anggota lagi untuk melengkapi persyaratan tersebut untuk dibawa ke parlemen.
Hangseng menanjak pada hari Senin didukung dari masuknya dua emiten baru kebursa saham Hongkong. Saham pengembang properti Country Garden Holdings melonjak 6.03 persen dan saham Sunny Optical Technology (Group) mendapat dorongan 5.19 persen setelah perusahaan tersebut masuk dalam Indeks Hang Seng. Saham perbankan ikut terangkat menyusul pengumuman pekan lalu bahwa China akan mengurangi peraturan kepemilikan asing di sektor keuangan: saham ICBC ditutup naik 2.41 persen dan Merchants Bank menanjak 2.14 persen pada akhir sesi.
Kospi turun pada perdagangan hari Senin dibebani dari pelemahan saham sektor manufaktur dan pelemahan bursa saham Asia seiring ketidakpastian atas kesepakatan reformasi pajak AS dan konflik politik di Inggris. Samsung Heavy turun 2.78 persen.
Bursa saham Jepang jatuh pada perdagangan hari Senin dengan hampir seluruh sektor berada dalam zona merah seiring profit taking dan pelemahan bursa saham wallstreet pada perdagangan sebelumnya. Perusahaan real estat dan pialang merana setelah rally baru-baru ini, mengimbangi laporan keuntungan perusahaan yang kuat seperti Nissin Foods. Nikkei berakhir 1.3 persen, level penutupan terendah sejak 31 Oktober dan penurunan keempat berturut-turut setiap hari. Saham Mitsui Fudosan merosot 4.1 persen, Mitsubishi Estate Co turun 2.6 persen, Nomura Holdings turun 2.5 persen dan Taisei Corp jatuh 2.7 persen. Melawan kelemahan tersebut, saham produsen makanan instan Nissin Foods Holdings Co naik 7.2 persen setelah mencapai rekor tertinggi 7.830 yen seiring laba bersih April-September melonjak 15.5 persen menjadi 14.11 miliar yen ($ 124.2 juta).