Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham AS jatuh pada hari Jumat (22/04/2022) dimana dolar AS mencapai level tertinggi lebih dari dua tahun karena investor bersiap untuk kenaikan suku bunga dalam pertarungan inflasi global. Ketiga indeks utama Wall Street berakhir turun lebih dari 2% sehari setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan bahwa bank sentral AS sedang mempersiapkan kenaikan suku bunga setengah poin pada pertemuan Mei, dengan lebih banyak lagi yang akan datang. Dow Jones ditutup turun 2,82%, sedangkan S&P 500 turun 2,77% dan Nasdaq turun 2,55%.

Powell menjadi berita utama pada hari Kamis dengan mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin adalah “di atas meja” pada pertemuan Fed berikutnya, menambahkan bahwa “adalah tepat untuk bergerak sedikit lebih cepat” untuk memerangi inflasi.

Pasar gelisah tentang kemungkinan tumbuhnya kesalahan kebijakan oleh Federal Reserve. Ketika seorang pejabat Fed menyarankan kenaikan 50 basis poin, pasar segera mulai mencoba memperkirakan kenaikan 75 basis poin. Prospek kenaikan yang agresif akan memberikan keuntungan bagi dolar AS, yang melonjak ke level tertinggi indek dolar AS selama lebih dari dua tahun pada hari Jumat.

Lonjakan dolar berdampak pada sesama safe-haven emas, dimana harga emas di pasar spot turun 0,9% menjadi $1.933,94 per ounce. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga naik karena para pedagang bersiap untuk suku bunga yang lebih tinggi, dengan obligasi jangka pendek mencapai tertinggi tiga tahun pada perdagangan Jumat.

Imbal hasil obligasi AS tenor dua tahun, yang sangat sensitif terhadap pergerakan suku bunga, naik menjadi 2,789%, tertinggi sejak Desember 2018, sebelum turun lebih rendah ke 2,697% di sore hari. Hasil benchmark 10-tahun terakhir di 2,899%, setelah mencapai 2,981% pada hari Rabu, juga tertinggi sejak Desember 2018.

Pada perdagangan komoditi, harga minyak mentah turun pada hari minggu ini, karena kekhawatiran kenaikan suku bunga yang membayangi, pertumbuhan global yang lebih lemah dan penguncian COVID-19 di China yang menekan permintaan melebihi potensi larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia yang akan memperketat pasokan. Sementara minyak mentah Brent turun 2% pada $ 106,16 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,03% menjadi $ 101,69 per barel.