Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pengeluaran konsumen Inggris jatuh pada bulan Januari pada tingkat tercepat selama tujuh bulan terakhir ini. Hasil ini tidak mengejutkan karena negara itu kembali melakukan sejumlah penguncian atas penyebaran COVID-19 secara ketat. Kajian tersebut disampaikan oleh Barclaycard, perusahaan kartu pembayaran pada hari Selasa (09/02/2021).

Secara tahunan, terjadi peningkatan sebesar 73% dalam pengeluaran ritel online dan rekor permintaan makanan takeaway – yang melonjak sejak kwartal terakhir tahun lalu. Sayangnya penjualan online ini gagal mengimbangi penutupan banyak bisnis.

Secara keseluruhan belanja konsumen menyusut 16,3% secara year-on-year bulan lalu, kata Barclaycard, penurunan terbesar sejak Mei ketika negara itu mulai keluar dari lockdown pertamanya.

Pengeluaran warga Inggris di pub dan bar turun hampir 94% dan turun lebih dari 84% di restoran, survei menunjukkan. Agen perjalanan juga melaporkan penurunan 87% dalam pengeluaran selama sebulan ketika banyak orang Inggris biasanya memesan liburan musim panas di luar negeri.

Sebaliknya, pengeluaran di supermarket melonjak 17% karena orang menyiapkan lebih banyak makanan di rumah.

Perbedaan pola pengeluaran tercermin dalam survei terpisah pada hari Selasa yang diterbitkan oleh badan perdagangan British Retail Consortium (BRC). Dikatakan belanja ritel keseluruhan di rantai ritel utama turun 1,3% pada Januari dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Selama tiga bulan hingga Januari, penjualan makanan naik hampir 8% sementara penjualan non-makanan turun 5,6%.

“Penguncian saat ini telah menghantam pengecer non-esensial lebih keras daripada pada November, dengan varian baru menghambat kepercayaan konsumen dan menyebabkan pelanggan menahan pengeluaran – terutama untuk pakaian dan alas kaki,” kata Helen Dickinson, kepala eksekutif BRC.

Barclaycard menjelaskan bahwa kajian yang dilakukan menunjukkan hanya 40% responden merasa aman dalam pekerjaan mereka, turun dari 50% pada Januari tahun lalu dan proporsi terendah dalam lebih dari setahun. Survei dilakukan terhadap 2.001 orang, antara 22 Januari dan 25 Januari oleh Longitude Research, sedangkan data kartu mencakup 25 Desember hingga 22 Januari. Angka BRC mencakup 3 Januari hingga 30 Januari.

Bank of England sendiri memperkirakan ekonomi Inggris akan menyusut sebesar 4% dalam tiga bulan pertama tahun 2021, sebagian besar karena lockdown baru. Tetapi dikatakan bahwa penghematan yang terpendam di antara orang-orang yang terjebak di rumah dapat memicu pertumbuhan yang kuat akhir tahun ini ketika peluncuran vaksinasi COVID-19 memungkinkan pembatasan dicabut.