federal reserve

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – The Federal Reserve tidak menutup kemungkinan untuk menaikkan suku bunga kembali. Namun demikian, saat ini memilih untuk lebih bersabar sebelum melakukannya.

Sebagaimana tercermin dari risalah pertemuan bank sentral bulan Januari yang diungkapkan pada Rabu (20/02) waktu setempat. Dalam catatan tersebut, Bank sentral AS menghentikan kenaikan suku bunga. Hal ini menggaris bawahi bahwa langkah menaikan suku bunga tidak akan diambil dalam waktu dekat.

Para pembuat kebijakan the Fed sedang berencana untuk mengakhiri pengurangan neraca. Meliputi kepemilikan cadangan bank yang sebagian disebabkan oleh kebutuhan Fed akan uang tunai untuk membeli obligasi untuk menghentikan krisis keuangan global satu dekade yang lalu. Mereka mengisyaratkan akan mengakhiri upaya pengetatan selama tiga tahun. Lantaran perekonomian AS yang mendung dan prospek ekonomi global serta hambatan perdagangan dan negosiasi anggaran pemerintah.

Sebelumnya, The Fed telah menaikkan suku bunga tiga kali pada 2017 dan empat kali pada 2018. Langkah agresif ini mendorong suku bunga berada di 2,25% – 2,5% sejak Desember kemarin. Sementara Neraca bank sentral menggelembung menjadi lebih dari US$ 4 triliun setelah resesi 2007- 2009. Namun pembuat kebijakan mulai memangkas kepemilikan obligasi pada bulan-bulan terakhir 2017.

Menyikapi hal ini, Salah satu anggota dewan gubernur Bank Sentral AS, John Williams mengatakan ia merasa nyaman dengan tingkat suku bunga AS sekarang. Menurutnya, tidak perlu bagi bank sentral AS menaikkan suku bunga, kecuali pertumbuhan ekonomi atau inflasi lebih tinggi secara tak terduga.

Williams menambahkan bahwa The Fed akan terus memangkas portofolio obligasinya hingga tahun depan. Dia juga merasa tingkat imbal hasil telah mencapai pada tingkat netral. Apalagi pengangguran turun dan inflasi, jika ada, sedikit lebih lemah dari yang diharapkan. Sehingga untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut, membutuhkan faktor yang lebih banyak. “Saya tidak berpikir bahwa itu akan mengambil perubahan besar, tetapi itu akan menjadi pandangan yang berbeda baik untuk pertumbuhan atau inflasi untuk kembali ke tingkat kenaikan,” ujar Williams, yang merupakan salah satu dari tiga wakil Gubernur Bank Sentral AS dan suara kunci pada kebijakan suku bunga.

Lebih jauh dikatakan William bahwa The Fed dapat menjaga tingkat cadangan bank pada level saat ini. Williams memperkirakan peluncuran neraca dapat berakhir ketika cadangan bank mencapai US$ 1 triliun cadangan. Nilai ini sekitar US$ 600 miliar lebih rendah dari level saat ini. “Angka tersebut adalah tebakan hari ini dari jumlah cadangan yang akan disimpan dalam sistem di masa depan. Tetapi sekali lagi kita sedang belajar dan akan mendapatkan sentuhan yang lebih baik terhadap tentang tersebut,” Tambah William.

Williams, mengatakan para pembuat kebijakan sepakat dengan tingkat sikap netral. Lantaran ekonomi AS tumbuh dan tekanan harga mereda. Setidaknya dua pejabat lainnya mengatakan the Fed bisa berhenti melakukan perubahan pada portofolio tahun ini.

Setelah pernyataan Williams, indeks saham AS naik tipis di pasar saham. Indeks S&P 500 berakhir naik 0,15%. Imbal hasil obligasi AS turun menjadi 2,64% dari 2,68%. (Lukman Hqeem)