Bank Sentral AS, Federal Reserve bersikap fleksibel dan membuka wacana suku bunga bisa turun nol persen lagi.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Sebagaimana yang diperkirakan sebelumnya bahwa Bank Sentral AS, The Federal Reserve akhirnya memutuskan untuk tetap mempertahankan kebijakan moneternya dalam pertemuan berkala Komisi Pasar Bebas Fedaral, (FOMC). Menggarisbawahi suku bunga acuan tetap tidak berubah dan melanjutkan program pendanaan repo hingga kuartal kedua.

Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan dalam jumpa pers paska pertemuan, bahwa pihaknya berharap tingkat cadangan mencapai level yang cukup hinggs kuartal kedua dan The Fed akan tetap melakukan pembelian hingga ke level tertentu. Powell menambahkan bahwa The Fed dapat mengurangi pembelian secara bertahap serta mengurangi repo secara bertahap sambil berusaha mencapai level suku bunga ideal.

Sementara itu, Powell menegaskan kembali bahwa The Fed juga siap berperan untuk menjaga perubahan iklim agar tidak menganggu stabilitas bank-bank serta pasar keuangan AS. Memang menurutnya publik memiliki hak untuk mengharapkan The Fed akan memastikan sistem keuangan dalam kondisi yang kuat dalam menghadapi risiko perubahan iklim global.

Sejauh ini memang The Fed belum bergabung dengan puluhan bank sentral lainnya dalam Network for Greening the Financial System, sebuah upaya dunia untuk lebih memahami risiko dari peningkatan pemanasan global. Ditegaskan oleh Powell bahwa terkait hal itu, hanya masalah waktu saja bagi The Fed untuk bergabung didalamnya.

Dari Eropa, dikabarkan bahwa Gubernur Bank of England Mark Carney, telah mulai mempertimbangkan risiko perubahan iklim tersebut dalam pengawasan mereka terhadap pasar dan bank. Sementara regulator di A.S. termasuk The Fed, mulai waspada terhadap subjek yang memecah belah secara politis, telah mengambil beberapa langkah untuk membawa perhatian publik pada ancaman yang dapat ditimbulkan oleh planet yang memanas terhadap sistem keuangan.

Sebagaimana terlihat pada tahun lalu saat Federal Reserve of San Fransisco menjadi tuan rumah konferensi bank sentral pertama yang membahas mengenai perubahan iklim dan ekonomi. Powell menegaskan bahwa respon masyarakat secara keseluruhan saat ini terhadap perubahan iklim perlu diputuskan oleh pejabat terpilih, dan bukan oleh The Fed, namun The Fed tetap memiliki peran dalam memastikan stabilitas keuangan mereka bahkan disaat terjadi perubahan iklim.

Jajaran bank sentral AS berada pada tahap yang sangat awal, seperti halnya bank sentral lainnya, dalam memahami apa artinya dampak perubahan iklim terhadap kondisi pasar dan sektor keuangan, namun masih banyak pekerjaan yang terjadi di dunia dan bank sentral lainnya, demikian juga dengan yang dialami oleh The Fed sehingga mereka harus memikirkan hal tersebut.