Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Pejabat Tinggi Bank Sentral A, Quarles mengatakan sekarang ada lebih banyak ‘opsi’ daripada hanya menebus bank yang gagal. Hal ini merupakan jawaban saat ditekan dalam sidang di Senat pada sebuah pertanyaan bagaimana jika masih ada bank yang terlalu besar untuk gagal, regulator tidak memberikan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’

Adalah Senator John Kennedy bertanya kepada Deputi Gubernur Bank Sentral AS untuk Pengawasan Perbankan Randal Quarles pada hari Kamis (05/12/2019) apakah bank terlalu besar untuk gagal (Too big too fail) , dia tidak mendapatkan jawaban “ya” atau “tidak” sebagaimana yang dia cari.

Sebaliknya, pada sidang Komite Perbankan Senat, Quarles memilih untuk membingkai ulang pertanyaan itu. “Cara saya melihat pertanyaan itu adalah, apakah para regulator di masa depan atau pemerintah di masa depan, ketika dihadapkan dengan tekanan pada sebuah institusi besar, memiliki pilihan selain memberikan dukungan bagi kehidupan lembaga yang berkelanjutan,” Quarles jawab Kennedy. “Saya pikir opsi itu akan ada,” tambahnya.

Ini adalah ritual bagi regulator perbankan untuk ditekan oleh anggota parlemen tentang apakah bank terlalu besar untuk gagal.  Selama sidang konfirmasi Senatnya, Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengatakan bahwa tidak ada bank yang terlalu besar untuk gagal. “Saya pikir kami telah membuat banyak kemajuan dalam hal itu,” kata Powell, mengutip persyaratan modal yang lebih tinggi dan aturan baru yang diberlakukan regulator pada bank.

Seperti Powell, Quarles mengkredit persyaratan modal dan likuiditas yang lebih tinggi sebagai cara untuk mencegah bank agar tidak bergantung pada bailout pemerintah jika mereka gagal. “Pada saat yang sama, kita harus sadar bahwa kita belum benar-benar menguji kegagalan sebuah bank besar di pasar – tentu saja hal yang baik!”

Kennedy, seorang Republikan dari Louisiana, menggemakan kehati-hatian Quarles. “Ekonomi kita jauh lebih baik dan masih sehat, tetapi kita tahu pada titik tertentu kita akan mengalami resesi,” kata Kennedy. “Saya pikir itu [Warren] Buffett yang mengatakan, ‘Kamu tidak tahu siapa yang berenang telanjang sampai air pasang turun.'”

Awal tahun ini, Dewan Stabilitas Keuangan, sebuah forum global untuk regulator yang diketuai Quarles, mengumumkan inisiatif selama setahun yang bertujuan untuk menentukan apakah reformasi pasca krisis berhasil mencegah bank menjadi terlalu besar untuk gagal. Laporan FSB akan diterbitkan pada Juni 2020.

Tak lama setelah inisiatif diluncurkan, Quarles mengatakan dalam pidato bahwa “FSB dan pembuat standar global lainnya mengembangkan kerangka kerja dan serangkaian langkah kebijakan yang dimaksudkan untuk mengurangi risiko bahaya moral yang ditimbulkan oleh lembaga keuangan yang penting secara sistemik.” (Lukman Hqeem)