ESANDAR, Jakarta – Risalah dari pertemuan Komisi Pasar Bebas Federal dari Federal Reserve pada Desember lalu, yang dirilis pada baru-baru ini mengkonfirmasi bahwa Fed akan melakukan mengurangi agresifitas dalam menaikkan suku bunga. Secara tegas, dalam risalah tersebut disinggung bahwa setidak-tidaknya, suku bunga akan ditahan hingga bulan Maret.
Muncul kemungkinan bahwa kenaikan suku bunga akan dilakukan sebelum bulan Juni, setidaknya bisa terjadi pada bulan Mei. Para pejabat Fed percaya saat ini sudah mendekati akhir dari siklus pengetatan,dalam bahasa komunikasi Fed adalah mereka akan lebih sabar untuk melakukan jeda.
Risalah pertemuan Desember Fed menunjukkan para pejabat percaya beberapa kenaikan suku bunga lebih lanjut akan diperlukan dengan menekankan bahwa jumlah pengetatan tambahan yang relatif terbatas mungkin akan menyesuaikan.
Dalam sejumlah pernyataan yang disampaikan pada hari Rabu, sejumlah pejabat Bank Sentral AS menekankan bahwa Fed dapat mengadopsi pendekatan “wait and see” sebelum merilis kebijakan selanjutnya.
Sebagaimana dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral AS wilayah Boston, Eric Rosengren bahwa bank sentral AS perlu berhenti sejenak mengingat keterputusan antara pasar keuangan dan data ekonomi yang masuk. Perkiraan ekonomi memberi tahu The Fed bahwa perekonomian akan berkinerja baik, sementara pasar keuangan menunjukkan potensi perlambatan yang lebih besar, katanya dalam wawancara televisi Bloomberg.
“Saya pikir kita perlu sedikit lebih memahami mengapa mereka begitu berbeda,” kata Rosengren. (Lukman Hqeem)