ESANDAR, Jakarta – The Federal Reserve berencana untuk menghentikan kepemilikan obligasi secara bergulir “pada pertemuan mendatang,” demikian yang dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral AS wilayah Cleveland Loretta Mester pada hari Selasa (12/02). Pernyataan ini menandakan adanya perubahan kebijakan utama untuk The Fed setelah menghentikan kenaikan suku bunganya.
Ditambahkan oleh Mester bahwa dalam pertemuan mendatang, kami akan menyelesaikan rencana kami untuk mengakhiri limpasan neraca dan menyelesaikan normalisasi neraca. Pernyataan Mester ini disampaikan di Cincinnati. “Seperti yang telah kami lakukan sepanjang proses normalisasi, kami akan membuat rencana dan alasan ini diketahui publik secara tepat waktu karena transparansi dan akuntabilitas adalah prinsip dasar pembuatan kebijakan moneter yang tepat.”
The Fed membangun neraca setelah krisis keuangan 2007-2009, dengan membeli triliunan dolar obligasi dalam upaya menekan biaya pinjaman jangka panjang setelah memangkas biaya pinjaman jangka pendek mendekati nol. Kebijakan ini mulai dikendorkan dari kebijakan era krisis pada 2015, pertama dengan menaikkan suku bunga dan kemudian pada Oktober 2017 dengan membiarkan neraca menyusut perlahan-lahan dengan tidak lagi mengganti semua obligasi yang jatuh tempo dengan jumlah yang sama dari obligasi baru. Limpasan bulanan dibatasi pada $ 50 miliar untuk meminimalkan dampak pada pasar keuangan.
Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell mengatakan pada akhir Januari bahwa bank sentral AS bisa mengurangi operasi pelepasan asetnya lebih cepat daripada yang diperkirakan dan mengakhiri proses itu dengan neraca yang lebih besar daripada yang diantisipasi sebelumnya. The Fed juga mengatakan akan “sabar” dalam menentukan apakah akan menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Dalam beberapa minggu terakhir pembuat kebijakan telah mengisyaratkan perubahan lain mungkin akan segera terjadi. Seperti yang disampaikan oleh Gubernur Bank Sentral AS wilayah San Fransisco, Mary Daly pada hari Jumat. Pada Ia mengatakan bahwa para pembuat kebijakan Bank Sentral sedang mempertimbangkan apakah mereka akan menggunakan pembelian obligasi tidak hanya sebagai upaya terakhir dalam krisis keuangan tetapi mungkin bahkan sebelum The Fed melakukan sebanyak mungkin dengan pengurangan suku bunga saja. (Lukman Hqeem)