Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham Korea Selatan jatuh lebih dari 1% sebagaimana jatuhnya bursa saham AS akibat kenaikan imbal hasil Obligasi AS. Perhatian pasar tertuju pada pernyataan Jerome Powell yang akan disampaikan pada hari Kamis (04/03/2021). Investor asing menjadi penjual utama dalam perdagangan hari ini di bursa saham Seoul.  Won Korea sendiri melemah melawan AS dolar sementara imbal hasil obligasi acuan Korea Selatan naik.

Pada perdagangan hari ini, bursa saham Korea Selatan turun lebih dari 1%, setelah Wall Street mundur semalam karena penjualan teknologi dan data pekerjaan yang lemah, dan karena kekhawatiran tentang kenaikan AS. imbal hasil obligasi memukul ekuitas global. Won melemah, sementara imbal hasil obligasi acuan naik.

Para investor sekarang menunggu pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di konferensi Wall Street Journal, di mana dia mungkin membahas kekhawatiran tentang risiko kenaikan cepat dalam biaya pinjaman jangka panjang.

Indek KOSPI ditutup turun 37,68 poin, atau 1,22%, pada 3.045,31, setelah turun hampir 2% di awal perdagangan.

Raksasa chip Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing turun 1,9% dan 3,4%, memimpin penurunan dalam indeks benchmark, sementara raksasa internet Naver dan pembuat baterai LG Chem masing-masing turun 2% dan 0,6%.

Investor asing adalah penjual bersih senilai 927,8 miliar won ($ 824,53 juta) saham di papan utama.

Pada perdagangan sebelumnya, bursa saham AS telah jatuh karena investor menjual saham teknologi terbang tinggi, sementara AS. gaji swasta meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan Februari, menunjukkan pasar tenaga kerja sedang berjuang untuk mendapatkan kembali kecepatannya.

Angka inflasi konsumen AS melaju ke level tertinggi 13 bulan di bulan Februari, data menunjukkan, didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan kenaikan harga minyak global.  Sementara itu, ekonomi tumbuh dengan penyesuaian musiman 1,2% pada kuartal terakhir tahun 2020, data bank sentral yang direvisi menunjukkan.

Won berakhir pada 1.125,1 per dolar pada platform penyelesaian darat, 0,43% lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1.120,3. Dalam perdagangan luar negeri, won tercatat di 1.124,8, sedangkan dalam perdagangan forward non-deliverable kontrak satu bulannya tercatat di 1.124,6.

Imbal hasil obligasi negara Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,0 basis poin menjadi 1,028%, sedangkan imbal hasil patokan 10-tahun naik 1,8 basis poin menjadi 1,970%.