Harga emas turun tipis pada hari Jumat (15/12/2023) tetapi tetap berada di jalur kenaikan mingguan, karena prospek Federal Reserve AS menurunkan biaya pinjaman melemahkan dolar dan imbal hasil Treasury, sehingga meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven.
Di pasar spot, harga emas turun 0,1% menjadi $2,033.29 per ounce, pada 08:13 WIB. Namun, emas batangan telah naik 1,5% sepanjang minggu ini. Emas di bursa berjangka AS naik tipis 0,1% menjadi $2,047.60.
The Fed membiarkan suku bunga tidak berubah pada hari Kamis pagi waktu Indonesia dan Ketua Jerome Powell mengatakan pengetatan kebijakan moneter yang bersejarah kemungkinan besar akan berakhir, dengan diskusi mengenai pemotongan biaya pinjaman mulai terlihat.
Para eksekutif bank sentral AS sendiri memperkirakan bahwa penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) pada tahun 2024 dapat dilakukan, dimana inflasi 2,4% pada akhir tahun depan. Pasar sekarang memperkirakan sekitar 75% kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.
Suku bunga AS yang lebih rendah memberikan tekanan pada dolar dan imbal hasil obligasi, serta meningkatkan daya tarik emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Indek Dolar AS (DXY) sedang menuju penurunan mingguan setelah mencapai level terendah dalam empat bulan pada hari Kamis, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya. Sementara bunga Obligasi AS tenor 10 tahun berada di dekat level terendah sejak Juli.
Bank Sentral Eropa menolak spekulasi penurunan suku bunga pada hari Kamis dengan menegaskan kembali bahwa biaya pinjaman akan tetap pada rekor tertinggi meskipun ekspektasi inflasi lebih rendah.
Data ekonomi menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga meningkat pada bulan November. Laporan terpisah menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara turun 19,000 menjadi 202,000 yang disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 9 Desember.