Euro masih turun setelah Dolar AS menunjukkan sisi-sisi penguatannya kembali.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Euro melonjak terhadap dolar AS setelah European Central Bank (ECB) mengatakan dapat meninjau kembali sikap komunalnya pada awal 2018, meningkatkan harapan pasar bahwa para pembuat kebijakan bank itu sedang bersiap untuk mengurangi program stimulus moneternya yang masif.

Zona euro memperlihatkan pertumbuhan terbaiknya dalam satu dekade. Membuat ECB secara bertahap harus mengubah sikap. Oleh sebab itu, ECB juga harus menghindari langkah-langkah yang bisa mengganggu di kemudian hari. ECB juga perlu merevisi panduan kebijakan yang lebih luas untuk mengurangi fokus pada pembelian obligasi. Dimana akhirnya akan meningkatkan penekanan pada tingkat suku bunga, demikian laporan pertemuan ECB pada bulan Desember menunjukkan seperti diwartakan oleh CNBC kemarin.

 

Indeks Dolar AS terjungkal 0,48% dari 92,50 menjadi 91,78 dan berakhir negatif di 91,98. Euro naik 0,73 persen menjadi $1,2032, pada kecepatan untuk persentase kenaikan satu hari terbesar terhadap Dolar AS dalam waktu sekitar dua bulan. Dolar AS memperpanjang depresiasinya setelah data menunjukkan indeks harga produsen (PPI) AS turun untuk pertama kalinya dalam hampir 1 ½ tahun di bulan Desember di tengah penurunan biaya untuk layanan.

Lemahnya inflasi di tingkat produsen dapat menambah kekhawatiran pasar bahwa faktor-faktor yang menahan inflasi bisa menjadi lebih kuat dan mengakibatkan Federal Reserve lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunganya di tahun ini. Data terakhir menunjukkan ukuran inflasi yang lebih disukai bank sentral AS yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi yang tidak termasuk makanan dan energi, telah berada di bawah target bank itu sejak Mei 2012. (Lukman Hqeem)