ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham di Asia, Shanghai, Hong Kong dan Tokyo menguat pada perdagangan hari Jumat (18/01). Investor melihat tanda-tanda kemajuan dalam penyelesaian perang dagang AS-Cina.
Indek Shanghai naik 0,7% dan Hang Seng naik 0,9%. Indek Nikkei 225 naik 1,3% dan Indek Kospi Korea Selatan naik 0,5%.
Sejumlah saham masih mengalami tekanan, saham pembuat komponen Apple yaitu Nidec turun lebih dari 2% di bursa Tokyo setelah memangkas perkiraan pendapatannya pada permintaan yang lemah dari China, yang dikaitkan sebagian dengan perang dagang AS – China. Saham pemasok Apple lainnya, Taiwan Semiconductor tergelincir setelah memberikan panduan suram tentang lemahnya permintaan smartphone. Sayangnya cerita tersebut berbeda di Hong Kong, di mana pemasok Apple yaitu AAC dan Sunny Optical justru nilai sahamnya naik.
Beijing mengumumkan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He, akan pergi ke Washington untuk melakukan pembicaraan pada 30-31 Januari nanti. Perundingan ini sebagai upaya mengakhiri perang dagang dengan A.S. Kelompok bisnis dan ekonom sedang mencari Liu dan rekannya dari Amerika, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer, untuk mengambil bagian dalam perundingan sebagai tanda perundingan tingkat rendah sebelumnya di Beijing membuat kemajuan.
The Wall Street Journal melaporkan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bersedia untuk memutar kembali kenaikan tarif AS atas barang-barang China, meskipun dikatakan baik Lighthizer dan pejabat lainnya menentang hal itu.
Sebelumnya di Wall Street, bursa saham naik karena optimisme perdagangan menyusul laporan bahwa Mnuchin mungkin mendukung pengurangan bea masuk AS terhadap impor China.
Perusahaan teknologi, industri dan layanan kesehatan dan produsen bahan kimia dan bahan dasar lainnya melonjak. Indek S&P naik 0,8% menjadi 2.635,96. Indek Dow Jones naik 0,7% ke 24,370,10. Indek Nasdaq naik 0,7% menjadi 7.084,46.
Bursa saham Asia menyambut baik indikasi baru ini. Meskipun masih ada skeptisisme yang bertahan, oleh kekhawatiran dari prospek pertumbuhan China di minggu depan.
Data ekonomi terkini juga menyebutkan bawa Inflasi Jepang pada bulan Desember lebih lemah dari yang diharapkan. Lebih rendah dari target Bank of Japan sebesar 2%. Inflasi hanya tumbuh 0,3%, mengalami penurunan dari bulan November sebesar 0.8%. Jatuhnya harga makanan mengimbangi kenaikan harga bahan bakar.
Harga minyak mentah AS naik 54 sen menjadi $ 52,61 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak turun 24 sen pada hari Kamis ditutup pada $ 52,07. Minyak Brent naik 47 sen menjadi $ 61,65 per barel di London. (Lukman Hqeem)