Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas melonjak lebih dari 1% menjadi di atas $2.660 per ons pada perdagangan di hari Selasa, (01/10/2024). Harga kini mendekati level tertinggi sepanjang masa di $2.685. Sentimen kenaikan harga didorong oleh permintaan safe haven para Investor. Mereka khawatir dengan meningkatnya konflik di Timur Tengah secara luas muncul menyusul serangan rudal balistik Iran terhadap Israel.

Diberitakan bahwa terjadi serangan rudal Iran merupakan balasan atas tindakan militer Israel terhadap pasukan Hizbullah di Lebanon. Disisi lain, AS telah menjanjikan dukungan untuk membela Israel setelah serangan tersebut.

Garda Revolusi Iran, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan puluhan rudal ke arah Israel dan memperingatkan bahwa jika Israel membalas, tanggapan Teheran akan “lebih menghancurkan dan merusak”, mengutip laporan TV pemerintah Iran, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kantor berita Fars Iran melaporkan bahwa Garda Revolusi Iran mengatakan bahwa serangan rudal yang sedang berlangsung di Israel adalah sebagai respon atas pembunuhan kepala Hizbullah Hassan Nasrallah pekan lalu serta pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada awal tahun ini.

“Sebagai tanggapan atas kesyahidan Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah dan (komandan Garda IRGC) Nilforoshan, kami menargetkan jantung wilayah yang diduduki,” kata IRGC dalam sebuah pernyataan.

Teheran menyatakan bahwa serangan rudal terhadap Israel telah berakhir dan memperingatkan pemerintah Israel untuk tidak melakukan pembalasan.

“Tanggapan legal, rasional, dan sah Iran terhadap tindakan teroris rezim Zionis – yang melibatkan penargetan warga negara dan kepentingan Iran serta melanggar kedaulatan nasional Republik Islam Iran – telah dilakukan sebagaimana mestinya,” kata misi Iran untuk PBB dalam sebuah unggahan di media sosial.

Dorongan kenaikan harga emas diredam oleh pernyataan Ketua Fed Jerome Powell baru-baru ini, yang mengisyaratkan bahwa pemotongan suku bunga yang substansial tidak boleh dilihat sebagai pendahulu tindakan agresif di masa mendatang. Ia menyarankan bahwa pemotongan suku bunga lebih lanjut kemungkinan akan lebih kecil, sekitar seperempat poin persentase. Ini membuat angka kemungkinan pemotongan suku bunga 50 basis poin lagi pada bulan November telah turun menjadi 37%, turun dari lebih dari 50% pada minggu sebelumnya.

Dalam perdagangan emas di bursa berjangka, harga emas Comex untuk kontrak pengiriman bulan Oktober naik $31,20 per troy ounce, atau 1,18% menjadi $2667,30 pada perdagangan di hari ini. Secara prosentase, terjadi kenaikan naik 34,01% dari level terendah penyelesaian 2024 sebesar $1990,30 yang dicapai pada hari Rabu, 14 Februari 2024 atau mengalami kenaikan sebesar $604,90 atau 29,33% sejak awal tahun ini.

Para investor kini tengah menunggu data ekonomi utama, termasuk laporan pekerjaan, serta PMI manufaktur dan jasa ISM, untuk mengukur langkah Fed selanjutnya. (LH)