Harga emas naik oleh ketegangan hubungan dagang AS Cina

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Sekali lagi, pukulan telak dilayangkan oleh Dolar AS yang kali ini dbantu kenaikan imbal hasil Obligasi AS, sukses menjatuhkan harga Emas.

Indek Dolar AS naik 0,5% pada 91,19. Penguatan Dolar AS member serangan langsung pada investor yang menggunakan mata uang selain Dolar AS. Potensi kenaikan bursa saham AS, sementara itu, membuat gelisah pula. Sementara imbal hasil Obligasi AS terus menguat  mencapai 3,029%, pecah pertama kalinya sejak Januari 2014. Kenaikannya membebani emas pada perdagangan hari Rabu.

Disisi lain, potensi kenaikan suku bunga AS terus menguat. Para pedagang meyakini peluang empat kenaikan suku bunga pada tahun 2018 dari Federal Reserve, bukan tiga yang ditandai oleh pembuat kebijakan.

Pada perdagangan Rabu (25/04) harga emas berakhir turun , bahkan menyentuh posisi terendah dalam lima minggu terakhir ini. Berusaha menguat diperdagangan sebelumnya, harga emas tetap tersungkur setelah tiga sesi penurunan berturut-turut.

Harga emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni turun $ 10,20, atau 0,8%, menetap di $ 1,322.80 per ons. Pada perdagangan sebelumnya sempat naik 0,7% dari Selasa. Harga menetap di titik terendah untuk kontrak teraktif sejak 21 Maret.

Dalam jangka pendek harganya masih akan sulit untuk naik, dampak kombinasi pukulan Dolar AS dan Imbal Obligasi AS. Serangan ini telah memudarkan daya tarik emas sebagai aset pengaman investasi, safe haven.

Harga emas tetap bergerak dalam kisaran $1310-60 sepanjang tahun ini. Belum ada tanda-tanda akan melewati batasnya hingga kini. Dengan kenaikan Dolar AS yang dibarengi dengan kenaikan imbal hasil Obligasi AS telah menjadi sumber tekanan hebat bagi emas. Hingga akhir pekan ini, harga akan cenderung menguji batas bawahnya di $1.310.

Perlu diingat bahwa penguatan dolar AS dan naiknya imbal hasil Obligasi AS akan mempercepat laju inflasi. Pada akhirnya, momentum demikian ini akan mengembalikan daya tarik Emas bagi para investor. Pendek kata, pergerakan imbal hasil obligasi cenderung memiliki implikasi campuran untuk harga emas. Sejauh ini, harga emas masih akan melemah dahulu. Jos Gandoos. (Lukman Hqeem)