Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Setelah melalui sejumlah kemenangan yang beruntun untuk S&P 500  dan Nasdaq, keduanya harus berakhir dengan buruk pada perdagangan di hari Kamis (09/11/2023), dimana semua indek saham utama berakhir turun tajam. Pasar mengalami pergerakan yang kuat namun semakin mendekati level overbought. Komentar Powell ditambah dengan lelang yang mengecewakan adalah alasan logis bagi pasar untuk mulai mengkonsolidasikan keuntungan.

Setelah berkelok-kelok di awal perdagangan di pagi hari, indek saham utama bergerak turun tajam setelah imbal hasil Treasury melonjak menyusul lelang obligasi AS bertenor 30 tahun. Imbal hasil Treasury 10 tahun yang kembali naik menjadi 4,64%.

Sekitar satu jam kemudian, aksi jual semakin dalam setelah komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan pejabat bank sentral “tidak yakin” bahwa suku bunga belum cukup tinggi untuk menyelesaikan perjuangan melawan inflasi.

Indek S&P 500 dan Nasdaq keduanya dalam bahaya berakhir. Ketiga indeks utama, termasuk Dow Jones harus turun sekitar 0,7%.

Menjelang hari Kamis, indeks acuan S&P dan Nasdaq yang sarat teknologi telah naik masing-masing selama delapan dan sembilan sesi berturut-turut. Namun pasar saham dihantui oleh dua faktor: lelang Treasury 30 tahun yang membuat imbal hasil (yield) naik tajam; dan komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Dalam sambutan yang disiapkan untuk disampaikan pada konferensi penelitian Dana Moneter Internasional, Powell mengatakan, The Fed “berkomitmen untuk mencapai sikap kebijakan moneter yang cukup ketat untuk menurunkan inflasi hingga 2% seiring berjalannya waktu; Kami tidak yakin bahwa kami telah mencapainya.” sikap seperti itu.”

Merespon pernyataan Ketua Fed Jerome Powell yang dianggap pasar bernada hawkish, sejumlah saham akhirnya memperdalam aksi jualnya. Alhasil, seluruh dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah. Pasar berada di persimpangan kembali, apakah ini hanya akhir dari kenaikan beruntun, atau apakah komentar Powell tersebut mungkin telah menghentikan sepenuhnya rebound pasar saham baru-baru ini.