ESANDAR – Indek bursa saham Dow Jones dan S&P 500 dtutup pada rekor tertingginya saat penutupan perdagangan. Ini merupakan lonjakan selama tiga hari beruntun pada perdagangan di hari Kamis (12/08/2021), dimana saham-saham raksasa teknologi telah mendorong lonjakan pasar.
Secara sektoral, saham-saham di sektor layanann kesehatan dan teknologi menjadi dua sektor yang memimpin kenaikan indek bursa saham. Sebaliknya sektor pemberat adalah di saham-saham terkait energi.
Saham-saham raksasa teknologi seperti Apple Inc, Microsoft Corp, Amazon.com, Alphabet Inc dan Facebook Inc , yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar seperempat dari total kapitalisasi pasar di bursa S&P 500, memimpin kenaikan bursa saham S&P 500 dan Nasdaq yang sarat dengan saham-saham perusahaan teknologi. Hasil ini membuat indek saham S&P 500 mampu meraih posisi di level tertinggi sepanjang masa.
Sementara bursa saham Dow Jones mampu menambah rekor di penutupanya. Saham-saham seperti Tesla Inc, Nvidia Corp dan Moderna Inc melakukan reli dalam perdagangan tersebut, disaat banyak saham lainnya pada hari itu yang mengalami penurunan.
Indek bursa saham Dow Jones berakhir naik 14,88 poin, atau 0,04%, menjadi 35.499,85, indek bursa saham S&P 500 naik 13,13 poin, atau 0,30%, menjadi 4.460,83 dan indek bursa saham Nasdaq bertambah 51,13 poin, atau 0,35%, menjadi 14.816,26.
Para pedagang memilih untuk membeli kembali saham-saham raksasa teknologi yang sebelumnya telah turun paska bergerak lebih tinggi di minggu lalu. Perpindahan arus ke saham—saham raksasa teknologi tersebut hanyalah sebuah upaya menangkap peluang perdagangan. Saham-saham raksasa teknologi tersebut telah turun selama seminggu lalu bahan lebih, ini menjadi alasan yang cukup kuat bagi pedagang untuk masuk memborong kembali. Para pemburu saham murah langsung masuk, melompat ke sekuritas itu.
Sebagai gambaran bahwa saham raksasa teknologi seperti Apple, mampu naik dan mencatatkan kenaikan paling banyak di bursa saham S&P 500, sahamnya mampu naik 2,1%, diikuti oleh saham Microsoft dengan kenaikan 1,0% dan Tesla dengan kenaikan sebesar 2,0%.
Sementara saham Micron Technology terpaksa turun 6,4%, dan menjadi salah satu pembobot penurunan terbesar di S&P 500, setelah pihak Morgan Stanley menurunkan peringkat sahamnya menjadi “berbobot sama.”
Dalam pergerakan harga saham terkait denngan laporan pendapatan, saham Baidu Inc di AS turun 3,2% bahkan setelah perusahaan tersebut membukukan pendapatan kuartalan yang optimis. Sebaliknya saham Palantir Technologies Inc melonjak 11,4% setelah perusahaan analisis data AS memperkirakan penjualan kuartal ketiga di atas ekspektasi.
Kenaikan indek bursa saham tersebut semakin kuat berkat dukungan faktor fundamental. Para investor merasa optimis dan menyambut data ekonomi AS tentang lapangan pekerjaan yang menunjukkan pemulihan. Ini memberikan sinyal bahwa ekonomi di negara tersebut berjalan dengan stabil. Adanya kenaikan penghasilan, disaat suku bunga masih rendah dan inflasi mampu berjalan dalam laju moderat.
Secara terpisah, data lainya menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran turun lagi pekan lalu karena pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19 berlanjut.
Data pada hari Kamis juga menunjukkan harga di tingkat produsen AS mencatat kenaikan tahunan terbesar mereka dalam lebih dari satu dekade bulan lalu, meningkatkan kekhawatiran inflasi, setelah pembacaan indeks harga konsumen AS pada hari Rabu menunjukkan kecepatan tampaknya melambat.
Data-data tersebut mencerminkan tantangan rantai pasokan terkenal yang tidak akan mengubah kebijakan Federal Reserve. Semua orang mengharapkan potensi tapering dimulai pada September. Tetapi sebagian besar, itu tidak akan mengubah lingkungan kondusif yang kita jalani saat ini, untuk keuntungan tambahan di pasar ekuitas.
Volume perdagangan telah merosot, ini sesuai dengann cirri khas perdagangan di bulan Agustus, karena musim pendapatan kuartal kedua yang luar biasa berakhir. Investor sekarang menunggu pertemuan tahunan Fed di Jackson Hole, Wyoming, pada akhir bulan untuk petunjuk tentang rencananya untuk memperketat kebijakan. Volume di bursa AS adalah 8,31 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata sekitar 9,55 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
Jumlah saham yang menurun melebihi jumlah yang meningkat di NYSE dengan rasio 1,18 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,34 banding 1 mendukung penurunan. S&P 500 membukukan 45 tertinggi baru 52-minggu dan dua terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 85 tertinggi baru dan 148 terendah baru.