ESANDAR, Jakarta – Komiditi Emas seharusnya menjadi tempat saat badai menerpa di pasar. Sebuah tempat dimana para investor yang gelisah dapat berubah menjadi lebih nyaman dalam menghadapi ketidakpastian. Sebagaimana saat ini ketika indek volatilitas bursa saham melonjak, inilah saatnya bagi emas untuk bersinar kembali.
Sebagian pelaku pasar masih ragu dengan hal ini, meskipun mereka paham bahwa sepanjang bulan Oktober bursa saham telah bergulir, namun Emas belum juga beranjak naik. Hampir tidak menarik pandangan bagi investor untuk melakukan pembelian.
Padahal harga emas masih cukup bertahan, meski terkoreksi oleh penguatan Dolar AS, namun hanya terpaut sekitar 11% dari harga tertinggi dibulan April saja. Belum memasuki wilayah tren penurunannya. Ini cukup penting dan nyata, dimana harapan kenaikan harga emas terjaga. Secara teknis, kemungkinan itu masih terbuka.
Emas, Perak, dan industri logam mulia memiliki hubungan yang cukup sederhana dengan Dolar AS. Mereka akan tampil lebih baik ketika Dollar melemah dan mereka cenderung berjuang ketika Dolar menguat.
Dalam rasio Dolar AS / Emas bisa menjadi indikator untuk memprediksi arah harga logam mulia. Terlihat bahwa sejak akhir 2011 hingga awal 2016, terjadi kenaikan rasio. Dimana periode ini menjadi malapetaka pada emas.
Sejak memuncak pada awal 2016, rasio kemudian membentuk saluran menurun yang luas. Dimana setiap ayunan lebih rendah telah membuka peluang menarik untuk harga emas, sementara setiap ayunan berlawanan lebih tinggi telah menjadi angin sakal.
Diawal tahun ini, rasio ini menguji batas bawah dan membalik kekuatan untuk naik kembali. Langkah ini membuat harga emas lebih tenang sepanjang tahun ini. Setelah mencapai puncak, rasio bergelayut dan kini memuncak kembali, membuka harapan bergelayut kembali.
Pada perdagangan hari Kamis (15/11) terlihat bagaimana harga emas mampu mengibaskan penguatan Dolar AS. Logam mulia mencoba bertahan dan mencatat kinerja perdagangan mingguan yang positif. Dolar telah mengalami peningkatan di sesi terakhir di tengah harapan untuk kenaikan suku bunga AS lainnya.
Emas menguat kembali dengan dukungan teknis minggu pada ini dimana kenaikan yang terjadi saat ini sedang menguji zona infleksi kritis dalam harga. Ini adalah target baru dimana pangsa jual sedikit lebih dalam dari yang diharapkan dengan harga yang lebih rendah di $ 1.196 sebelum menguat kembali.
Pemulihan harga saat ini berusaha menguji level kunci jangka pendek, pada $1.214-16. Ini merupakan wilayah yang ditetapkan sejak November, diambil dari titik rendah bulan Mei $ 1.2017 dengan rata-rata pergerakan harga selama 100 hari. Kemampuan bertahan diatas harga ini, akan membuka harapan kenaikan harga emas lebih lanjut, hingga ke $ 1.225.
Perlu diperhatikan bahwa zona tengah ini telah memicu banyak infleksi harga selama beberapa bulan terakhir dan penutupan perdagangan di atas akan diperlukan.
Investor setidaknya bisa menitik beratkan perhatian apabila harga bergerak dikisaran 1201 yang merupakan level dukungan krusial. Jika harga bergerak lebih dalam, menimbulkan resiko yang substansial untuk logam kuning dengan menargetkan sasaran berikutnya pada 1192 – 1180.