Bursa saham AS

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS menghentikan laju penurunannya dalam beberapa hari terakhir dengan berakhir naik dalam perdagangan pada hari Kamis (15/11). Kenaikan didukung oleh harapan baru bahwa AS dan China dapat mencapai kompromi dalam perundingan Perang Dagang.


Perdagangan dibuka dari zona merah karena kekhawatiran isu Brexit berlama-lama. Kemudian kabar tentang meredanya ketegangan Perang Dagang ini mampu mendorong saham ke zona hijau. Indek S & P 500 mengakhiri penurunan dengan naik 1,1%, Indek Dow Jones mengakhiri rentetan empat sesi kalah berturut-turut, dengan ditutup naik 200 poin, atau 0,8%.

Pada perdagangan bursa Asia, indek Hang Hong Kong melemah dalam dua hari brturut-turut, menyusul kinerja solid dari bursa saham AS yang sedikit mereda. Para investor menantikan sentimen pasar terkini. Indek Hangseng melanjutkan penguatan kembali di kisaran 26053, dimana secara teknikal harga apabila berhasil naik diatas level tersebut, target kenaikan berikutnya ada di kisaran 26176.


Bursa saham Tokyo ditutup naik. Sebelumnya pasar gagal mempertahankan momentum awal, disaat Cina merilis penjualan ritelnya untuk bulan Oktober, dengan hasil yang lebih rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya. Investor mengamati perkembangan Perang Dagang AS-Cina, menyusul laporan rencana pertemuan pemimpin kedua negara di sela-sela KTT G20 Argentina akhir bukan ini. Indek Nikkei naik tipis 0.16%.

Indikator teknis memberikan gambaran kuatnya tekanan jual, namun kenaikan bisa saja berlanjut dengan hambatan awal di 21935. Sedangkan tren turun masih berpotensi terjadi. Menembus level 21645, mengarahkan penurunan ke 21520.


Sektor perbankan Korea Selatan menunjukkan kinerja terbaiknya dalam sebelas tahun terakhirnya. Dalam periode Januari – September. Kinerja apik ini tidak terlepas dari perolehan laba yang bersumber dari manfaat premi bunga.

Secara teknikal, KOSPI masih di area negatifnya, hal ini menunjukkan tekanan jual yang cukup besar. Namun tekanan jual akan mendapat hambatan di kisaran 266.10. Jika KOSPI berhasil turun, target berikutnya 260.40. Akan jika bertahan, KOSPI berpotensi naik, dengan konfirmasi menembus diatas 270.