Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Wall Street pada minggu lalu berakhir positif karena reli dolar telah kehabisan tenaga karena optimisme tumbuh untuk inflasi yang terus turun. Diperkirakan akan turun inflasi mereka dan itu bisa berarti The Fed tidak perlu mengambil suku bunga di atas 4%. Putaran lain dari pembicaraan hawkish dari Bullard Fed dan Waller tidak mampu menggagalkan reli pasar saham hari ini.

Tampaknya para pedagang semakin yakin bahwa mereka akan segera melihat akhir dari siklus kenaikan suku bunga Fed. Mendukung risk-on adalah data inflasi konsumen dan produsen China yang lebih lemah dari perkiraan sehingga diyakini dapat membuka jalan bagi PBOC untuk melakukan kebijakan moneter longgar yang lebih banyak.

Pada perdagangan mata uang, pasangan EUR/USD berakhir dengan naik di akhir pekan, mengawali perdagangan minggu ini dengan minat jual tepat setelah pembukaan di sekitar posisi tertinggi di dekat 1,0100. Pasangan ini diperkirakan akan melakukan konsolidasi di kisaran 1,0123-1,200. Untuk penguatan lebih lanjut,  diperlukan dorongan naik yang besar untuk menembusnya.

Secara lebih luas, pasangan ini telah menunjukkan beberapa tanda pembalikan bullish dan akan mempertahankan bias bullish. Di zona euro, pengumuman kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) memberikan darah segar ke bulls mata uang bersama. Presiden ECB Christine Lagarde mengumumkan kenaikan suku bunga 75 bps untuk menahan inflasi. Juga, pengumuman kenaikan suku bunga telah memangkas divergensi kebijakan Fed-ECB.

Sementara harga Emas naik karena pergerakan historis yang lebih tinggi dalam dolar tampaknya telah kehabisan tenaga. Wall Street mulai nyaman dengan gagasan kenaikan suku bunga 75 basis poin lagi oleh The Fed.

Emas menemukan pijakan di atas level $1700 dan itu bisa berlanjut jika investor terus melihat melampaui pembicaraan bank sentral yang hawkish. Nasib emas bisa ditentukan setelah laporan inflasi berikutnya.

Jika harga konsumen lebih panas dari perkiraan, emas mungkin melihat tekanan jual menargetkan wilayah $1680. Perlambatan tajam dengan tekanan harga mungkin hanya memberikan sedikit dorongan lebih tinggi untuk emas sebagai pembuat kebijakan.

Selanjutnya pasar akan memperhatikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS akan menjadi yang paling penting. Karena harga bensin telah turun secara dramatis di wilayah AS dan kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) telah menekan likuiditas, konsensus untuk penurunan inflasi  AS mengisyaratkan masa depan yang layak.

Inflasi AS diperkirakan akan mencapai 8,1%, lebih rendah dari rilis sebelumnya sebesar 8,5% secara tahunan. Sedangkan angka IHK inti terlihat lebih tinggi naik 10 bps, sebesar 6%. Meskipun konsensus inflasi AS menurun, peluang kenaikan suku bunga Fed diperkirakan akan tetap stabil karena tekanan inflasi masih jauh menyimpang dari tingkat inflasi yang diinginkan yakni sebesar 2%.