ESANDAR – Harga emas mengawali perdagangan pada hari Jumat (19/04/2024), dengan loncatan harga yangs signifikan. Emas berada di jalur kenaikan mingguan kelima, karena investor tertarik pada aset-aset safe-haven menyusul ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah. Kondisi ini menutupi tekanan dari melemahnya prospek pemangkasan suku bunga AS yang lebih dini. Harga emas di pasar spot naik ke $2,417 pada 08:50 WIB. Bullion naik 3% sepanjang minggu ini.
Pemerintah AS telah mengumumkan sanksi baru terhadap Iran, dengan menargetkan produksi kendaraan udara tak berawak setelah serangannya terhadap Israel di akhir pekan lalu. Keputusan Washington ini dianggap pasar telah memanaskan kembali situasi di Timur Tengah yang sedikit mereda dalam minggu ini. Pasar khawatir bahwa Teheran akan melakukan serangan kembali menyusul embargo ini.
Sementara itu, para eksekutif Federal Reserve telah mendukung gagasan untuk mempertahankan biaya pinjaman hingga akhir tahun ini, mengingat kemajuan inflasi yang lambat dan tidak stabil dan perekonomian AS yang masih kuat.
Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran tidak berubah pada tingkat yang rendah pada minggu lalu, menunjukkan berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja.
Presiden Federal Reserve Bank Atlanta Raphael Bostic mengatakan bahwa jika kemajuan inflasi terhenti, para gubernur bank sentral perlu mempertimbangkan kenaikan suku bunga. Suku bunga yang lebih tinggi mengurangi daya tarik untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Pelaku pasar Asia berharap dapat mengakhiri pekan yang penuh gejolak ini dengan hasil yang positif, namun melemahnya sentimen global dan keengganan untuk mengambil banyak risiko menjelang akhir pekan di tengah berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah dapat membatasi kenaikan.