Bursa Saham AS terkoreksi oleh upaya konsolidasi.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Bursa saham naik dengan baik hari Senin (03/02/2020), membuka perdagangan awal pecan dengan kenaikan yang kuat. Esok harinya S&P bergerak lebih tinggi dan rally lagi, dimana pada akhirnya, S&P mampu menghapus kerugian dari minggu sebelumnya.

Sebaran wabah Corona yang belum dikonfirmasi dan data PMI Non-Manufaktur dari ISM yang lebih baik dibandingkan yang diharapkan membantu saham menguat pada hari Rabu. Dorongan yang lebih tinggi di akhir jam perdagangan, membuat S&P dan NASDAQ mampu mencetak rekor tertinggi baru.

Pada hari Kamis, bursa saham melanjutkan reli yang nampaknya tidak bisa dihentikan. S&P, DOW, dan NASDAQ semua membuat rekor tertinggi baru pada hari Kamis setelah China mengumumkan bahwa mereka memotong tarif setengah menjadi $ 75 miliar pada barang-barang A.S. (langkah yang direncanakan dengan kesepakatan Tahap Satu).

Pada hari Jumat, bursa saham akhirnya turun terkoreksi. Meskipun laporan pekerjaan hari Jumat lebih baik dari yang diharapkan, dengan ekonomi AS menambah 225.000 pekerjaan bulan lalu.

Diawal perdagangan, Presiden Trump memuji Presiden Xi dari China atas upayanya untuk mengendalikan virus corona. Trump tweeted … “memiliki percakapan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Cina. Dia kuat, tajam, dan sangat fokus dalam memimpin serangan balik pada Coronavirus. Dia merasa mereka baik-baik saja, bahkan membangun rumah sakit hanya dalam hitungan hari. ”

Setelah 4 hari kemenangan dan mencetak ke rekor tertinggi, koreksi terjadi karena kekhawatiran pasar mengenai dampak wabah Corona yang sedang berlangsung. Meskipun saham jatuh pada hari Jumat, S&P masih berhasil memiliki minggu terbaik sejak Juni.

Inilah yang menjadi fokus para para pialang, laporan keuangan yang sangat memuaskan. Hingga hari Jumat, 64% dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan Q4. Dan menurut FactSet, 71% dari perusahaan yang telah melaporkan laba telah melaporkan angka yang lebih baik dari yang diharapkan.

Data ekonomi dari lapangan pekerjaan yang dirilis dan Penghasilan Per Jam Rata-rata naik 0,2% (vs perkiraan 0,3%), 225.000 Pekerjaan Non-Pertanian ditambahkan (vs perkiraan 163.000), dan Tingkat Pengangguran naik centang ke 3,6% (vs perkiraan 3,5%).

Awalnta para pialang memang mengesampingkan kekhawatiran wabah corona. Namun setelah angka kematian terus naikhingga diatas 636 kematian, pasar mulai was-was. Laporan yang semakin buruk dan konfirmasi bahwa virus terus menyebar secara global, menjadi masalah. Tidak ada kepastian hingga kini seberapa besar dampaknya terhadap ekonomi global.

Di sinilah indeks utama mengakhiri catatan mingguannya Indek S&P berakhir dengan kenaikan 3,2%. Naik 102 poin, S&P berakhir pada 3.328. Indek Dow Jones berakhir lebih tinggi sebesar 3,0%. Naik 846 poin, Dow Jones ditutup pada 29.103. Indek NASDAQ naik 4,1%. Dimana ada kenaikan 372 poin, Nasdaq berakhir di 9.522.

Sementara dalam perdagangan komoditi, harga minyak Mentah AS turun selama 5 minggu berturut-turut, saat ini turun 2,3%, berakhir di $ 50,39 per barel.

Dalam sepekan mendatang, wabah Corona akan masih menjadi pusat perhatian pasar. Selain pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell yang akan bersaksi didepan Komisi Jasa keuangan di House of Representatif dan Komisi Perbankan Senat AS.