Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Presiden Federal Reserve Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan dalam sebuah wawancara dengan WSJ bahwa rencana kenaikan suku bunga FED masih akan tergantung pada apa yang terjadi dengan ekonomi AS, termasuk berapa kali kenaikan suku bunga perlu dilakukan.

Menurutnya, “ada banyak hal yang mendorong inflasi sekarang, termasuk masalah rantai pasokan dan upah. Kami telah beralih dari inflasi yang didorong oleh pandemi ke sesuatu yang lebih luas. Jika kita bisa mengatasi pandemi, kita akan melihat langkah-langkah inflasi turun kembali.”

Ia menjelaskan terkait perlunya jeda dalam kebijakan akomodatif. “Itu adalah kewajiban The Fed melakukan apa yang perlu dilakukan untuk pindah dari akomodasi yang luar biasa. Kasusnya sangat menarik sehingga kami menghapus akomodasi. Laju kenaikan suku bunga akan tergantung pada bagaimana perekonomian berjalan, jelasnya.

“The Fed harus mengambil tindakan kebijakan untuk memastikan ekspektasi inflasi tetap konsisten dengan target 2%. (Untuk itu) The Fed harus memberikan banyak akomodasi di awal pandemi, tetapi sekarang ekonomi pada dasarnya kembali ke lapangan kerja penuh dan di atas target inflasi, imbuhnya.

Sementara mengenai rencana pengurangan neraca, ia menjelaskan bahwa Bank Sentral juga mempertimbangkan apa yang dapat dilakukannya terhadap neraca untuk menurunkan tingkat aset. Menurutnya, “Efek pengurangan neraca akan tergantung pada di mana ekonomi saat ini. Oleh sebab itu, the Fed harus berhati-hati dan rendah hati dalam memberikan angka pada efek pengurangan neraca. Bank Sentral harus menetapkan jalur yang tepat untuk neraca dan kemudian melihat apa dampaknya.”

Mester menilai bahwa untuk mengurangi neraca dan menaikkan suku bunga sama-sama menghilangkan akomodasi tetapi mungkin belum memperketat kebijakan moneter. The Fed dapat mengurangi neraca lebih cepat karena ekonomi berada di tempat yang lebih kuat dan neraca di tempat yang lebih tinggi. Mereka harus mengurangi neraca secepat mungkin tanpa mengganggu pasar keuangan, jelasnya.

Ada banyak pilihan untuk mencapainya, namun salah satu strategi yang bisa digunakan Fed menurut Mester adalah menjual asset dan bukan mengambil apa pun dari meja. Ditambahkan olehnya “Bahkan tanpa penjualan aktif, akan ada pengurangan neraca karena jatuh tempo kepemilikan.”

Kajian yang dilakukan menunjukkan bahwa The Fed dapat bergerak lebih cepat dalam mengurangi neraca tanpa menyebabkan gangguan. Namun demikian, menurut Mester komisi kebijakan masih harus memutuskan sebuah rencana. Diakui olehnya, bahwa The Fed masih ingin komunikatif dan transparan tetapi pandemi mengharuskan pejabat untuk lebih gesit.

Tidak masuk akal bahwa Fed ingin mengejutkan siapa pun dengan kebijakannya. Karena demografi, tren partisipasi angkatan kerja menurun dan kami kembali ke tren itu, pungkas Mester.