ESANDAR, Jakarta – Dolar AS menguat tajam pada perdagangan di hari Jumat (19/07/2019) karena kekhawatiran pasar terhadap prospek pemotongan suku bunga 50 basis poin di bulan Juli mereda setelah pejabat tinggi Federal Reserve wilayah New York membendung komentar dovish dari Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell sebelumnya.
Pada sebuah konferensi di hari Kamis, Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams berpendapat bahwa perlu langkah-langkah pencegahan untuk menghindari kondisi memaksa saat berhadapan dengan inflasi yang terlalu rendah dan suku bunga.
Sebelumnya, Greenback sempat dikeroyok para rivalnya sebelum bangkit dengan pernyataan William tersebut. Lebih lanjut dikatakan olehnya tentang arah kebijakan langsung Bank Sentral AS. Pernyataan Williams yang berusaha meyakinkan pasar bahwa komentarnya tersebut lebih bersifat teoritis dan bukan tentang perubahan kebijakan langsung dan dolar telah pulih secara moderat sebagai hasilnya.
Para pelaku pasar kini menilai ada peluang sebesar 24,5% untuk penurunan 50 basis poin suku bunga AS pada akhir bulan ini, menurut FedWatch Tool dari CME Group, mengurangi peluang sebesar 60,2% pada hari Kamis.
Dolar AS sendiri menguat, dimana pada perdagangan USDJPY naik menjadi 107,99 yen Jepang dari 107,60 yen. (Lukman Hqeem)