ESANDAR – Setelah para pekerja General Motor mengakhiri pemogokannya dan kembali bekerja, angka produksi industri Amerika Serikat mengalami kenaikan tajam. Produksi industri AS melonjak 1,1% pada November. Hasil ini tercatat sebagai kenaikan terbesar dalam lebih dari dua tahun, Federal Reserve melaporkan Selasa. Penguatan itu dekat dengan ekspektasi Wall Street kenaikan 1,2%.
Dibandingkan dengan angka tahun lalu, angka produksi masih dianggap turun 0,8%. Produksi memang telah turun dalam tiga dari lima bulan terakhir ini. Sektor manufaktur memang melonjak 1,1% pada bulan November, dipimpin oleh kenaikan 12,4% dalam produksi mobil dan truk dan suku cadang terkait. Ini adalah kenaikan tajam menyusul berakhirnya pemogokan United Auto Workers (UAW) terhadap General Motors pada bulan Oktober. Tidak termasuk kendaraan bermotor dan bagiannya, total produksi industri naik 0,5%, sementara manufaktur naik 0,3%, kata The Fed.
Sementara produksi utilitas naik 2,9% pada November dan produksi pertambangan turun 0,2%. Bahkan angka pemanfaatan kapasitas melonjak menjadi 77,3% pada November dari 76,6% pada bulan sebelumnya. Tingkat pemanfaatan kapasitas mencerminkan batas untuk mengoperasikan pabrik, tambang, dan utilitas negara. Masih di bawah tingkat pra-resesi, di atas 80%, yang dapat memicu biaya dan harga produksi.
Gambaran besarnya adalah para ekonom berpendapat pemogokan GM hanyalah suara sementara dalam data. Masih ada masalah mendalam yang dihadapi sektor pabrik karena bisnis menarik kembali rencana investasi dan arus perdagangan global menyusut. Tetap saja, banyak ekonom berbicara tentang bagaimana sektor pabrik stabil.
Paska pengumuman ini, indeks saham berjangka menahan kenaikan setelah data. Indek Dow Jones menguat 100 poin pada hari Senin. (LH)