ESANDAR, Jakarta – Investor semakin yakin Poundsterling bisa tertekan, Mark Carney akan kembali gagal memenuhi harapan mereka lagi. Hari ini, Bank of England akan mengumumkan sejumlah kebijakan termasuk masalah suku bunga.
Sejak awal 2018, investor menaruh harapan akan kenaikan suku bunga Inggris secara agresif. Harapan tinggi ini ditengah bayang-bayang kemerosotan ekonomi global. Tak tanggung-tanggung, tahun ini diharapkan BoE bisa menaikkan suku bunga lebih dari tiga kali. Kali pertema kenaikan suku bunga diperkirakan sebagian pelaku pasar akan terjadi pada Mei ini.
Atas kemungkinan keputusan untuk mempertahankan suku bunga saat ini, Poundsterling dalam perdagangan hari Kamis (08/02/2018) ini akan mencoba menembus level supportnya di 1.3800. Poundsterling akan lebih rentan terhadap penurunan minggu ini mengingat pergerakannya sejauh ini di tahun 2018. Mata uang ini naik lebih dari 5 persen terhadap dolar pada bulan Januari, rekor terbaiknya untuk tahun ini. Kini justru turun sekitar 2 persen sejak saham mulai merosot pada hari Jumat.
Komplikasi Brexit masih membayangi perdagangan Poundsterling pula. Masa transisi untuk waktu setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa segera selesai. Namun perundingan antara kedua pihak belum menemukan titik-titik terang. Pejabat Inggris juga mengatakan bahwa perundingan mungkin memiliki implikasi kebijakan di kedua arah. Hal itu membuat investor sulit untuk mengunci jalur, dan meningkatkan prospek kebijakan yang lebih hawkish oleh Carney.
Secara teknis, GBPUSD masih dibayangi tekanan jual setelah kemarin membukukan penutupan negatif 0,48% di 1.3879. Untuk sementara waktu level terendah sesi Selasa di 1.3835 masih berusaha menguji level support dan selanjutnya berada di 1.3795. (Lukman Hqeem)