Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Perekonomian AS secara nyata menghadapi beberapa tantangan, terutama dari luar negeri, namun setelah The Federal Reserve menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali di tahun ini telah membantu mempertahankan pertumbuhan ekonominya.

Demikian dikatakan oleh Gubernur Bank Sentral AS wilayah New York John Williams pada Selasa (19/11/2019) dalam ceramah di konferensi Sifma di Washington. Menurutnya, dari sudut pandang domestik, banyak hal kuat dan terus menjadi kuat, tetapi kami sedang berhadapan dengan berbagai faktor global yang kami coba selaraskan.  

Ekonomi AS menghadapi tantangan dari perlambatan pertumbuhan global, ketidakpastian dari kebijakan perdagangan dan tekanan inflasi yang diredam, kata Williams. “Sebagai hasil dari faktor-faktor global ini, “pertumbuhan mulai melambat di A.S.,” katanya.

Tiga pemangkasan suku bunga The Fed sejak Juli, membawa suku bunga acuan The Fed turun ke kisaran 1,5% -1,75%. Kebijakan ini dirancang untuk mengantisipasi risiko dan menyikapi perlambatan ekonomi yang terjadi. The Fed sendiri akan mempertahankan kebnijakan saat ini hingga ada perkembangan lebih lanjut. Hal ini sebagaimana diisyaratkan oleh Gubernur Bank Sentral AS yang juga diamini oleh Williams.

“Sikap kebijakan moneter tampaknya tepat” mengingat prospek dasar untuk pertumbuhan moderat yang berkelanjutan dan pasar tenaga kerja yang kuat, kata Williams. Williams mengatakan kebijakan “tidak terkunci” dan akan menanggapi data yang akan datang. Dengan berlanjutnya penurunan peringkat pada prospek ekonomi global, presiden The Fed New York mengatakan dia “pasti mengawasi lebih banyak risiko penurunan prospek.”

Pernyataan Powell sendiri disatu sisi memberikan gambaran bahwa The Fed akan bertahan dengan kebijakan ini hingga pertemuan Fed berikutnya pada 11 Desember. Bahkan ada harapan bahwa The Fed akan terdorong untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut. Setidaknya akan dilakukan pada bulan Maret dan Juni tahun depan. Suku bunga diperkirakan akan menjadi 1% -1,25% pada pertengahan 2020.

Menyikapi pernyataan William, indek saham Dow Jones dibuka lebih rendah pada perdagangan hari Selasa di tengah kekhawatiran baru tentang hubungan perdagangan AS-China. (Lukman Hqeem)