ESANDAR, Jakarta – Pola bearish terwujud dalam indeks saham berkapitalisasi kecil pada hari Rabu (14/11). Indeks kapitalisasi kecil Russell 2000 melihat pergerakan jangka pendek berdasar pergerakan 50-hari rata-rata telah jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari. Formasi ini secara teknis membentuk pola Persilangan Maut. Indikator teknis yang banyak dipercaya sebagai isyarat tren penurunan dalam jangka panjang.
Per hari Rabu, rata-rata pergerakan 50 hari Indek Russell berada di 1,615,24, sedangkan 200 hari berada di 1,615,65. Dengan pola Persilangan Maut ini, memberikan isyarat penurunan yang mantap dalam indeks. Aksi jual yang tajam dan meluas di pasar pada hari Senin jelas memberikan kontribusi pada tren turun kaliini.
Menurut Dow Jones Market Data, ini adalah pertama kalinya rata-rata harga dalam 50 hari mampu melampaui dari atas, memotong garis rata-rata pergerakan harga dalam 200 hari ke bawah, sebagai formasi persilangan maut yang menjadi ambang tren penurunan jangka panjang, muncul kembali sejak penutupan pada 25 Mei 2016.
Saham perusahaan yang lebih kecil memang telah naik daun lebih dari rekan-rekan mereka yang lebih besar karena mereka dipandang sebagai kelompok yang lebih tangguh di dalam menghadapi Perang Dagang AS – China. Perusahaan “kelas kecil” ini mendapatkan keuntungan terbesar dari pendapatan mereka di dalam negeri.
Investor melakukan aksi beli secara besar-besaran ke Russell 2000 dan mendorong indek naik ke posisi tertinggi dalam 52 minggu di 1.740,75 pada 31 Agustus silam. Indek saat ini berada di kisaran 13,2% di bawah level tertinggi baru-baru ini.
Persilangan ini, setidaknya mengindikasikan bahwa Indek Russell , dari emiten perusahaan berkapitalisasi kecil, ternyata belum tahan terhadap rasa sakit yang akibat perang dagang dan kegelisahan ekonomi nasional dan global. Penurunan terbaru terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve dan kekuatan ekonomi global. Ini adalah faktor-faktor yang memukul pasar yang lebih luas.
Pada hari Rabu, Indek Russell turun sekitar 0,3% pada 1,509.74, sementara Indek Dow Jones turun 144 poin dan indek S & P 500 yang merupakan bursa bagi emiten berkapitalisasi besar, juga diperdagangkan dalam zona merah. Indek Nasdaq bahkan menjadi yang terburuk dari Indek lainnya, karena telah mengkonfirmasi masuk di wilayah koreksi untuk pertama kalinya dalam dua tahun.
Dalam catatan, sepanjang tahun ini Indek Russell 2000 telah turun 1,7%, sedangkan Indek Dow Jones mampu menahan naik 1,9%, Indek S & P 500 naik 1,4% dan Nasdaq kembali 3,8% yang diraih dalam 11 bulan terakhir. (Lukman Hqeem)