Dolar AS melemah terkait indikator ekonomi yang lebih dingin pada minggu lalu.

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Pernyataan mengejutkan dari Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell bahwa suku bunga mendekati netral. Sontak memberikan pukulan telak bagi Dolar AS. Lawan-lawannya menggunakan kesempatan ini untuk menghajar balik Greenbacks. 

Pernyataan Jerome Powell yang bernada dovish ini mirip dengan komentar Richard Clarida, wakilnya – sehari sebelumnya. Clarida mengatakan suku bunga “lebih dekat” ke netral.

Sementara itu, meredamnya kekhawatiran masalah Perang Dagang AS-China juga mendorong bursa saham naik. New York Times melaporkan bahwa Trump khawatir tentang dampak perang dagang yang berkepanjangan dengan China bisa berdampak pada pasar dan ekonomi. Ini bisa mendorong Trump untuk mencari kompromi dengan Cina dalam perdagangan, kata Times, mengutip pernyataan pejabat AS.

Data ekonomi AS terkini yang menunjukkan angka Personal Consumption Expenditure (PCE) juga menjadi angin sakal bagi Dolar AS dimana laju inflasi turun ke 1,9% dari 2% per tahun dibulan September. Tentu saja ini mengecewakan The Fed, mengingat target inflasi mereka adalah 2%. Ini membuka harapan bahwa The Fed bisa saja memperlambat atau bahkan menunda untuk menaikkan suku bunganya kembali.

Pada perdagangan EURUSD, Euro sebagai lawan beratnya langsung menghajar. Poundsterling juga menanjak meski sempat tertekan saat Bank of England memperingatkan bahwa perekonomian Inggris berisiko besar menghadapi krisis keuangan jika negeri itu meninggalkan Uni Eropa secara “tidak teratur”. Ekonomi dapat berkontraksi hingga 8 % dalam setahun dan poundsterling bisa kehilangan seperempat nilainya. Jatuhnya Dolar AS memberi kekuatan pada Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD.

Meredamnya kekhawatiran konflik perdagangan AS-China telah mengangkat Aussie sebagai mata uang komoditas pada hari Rabu. Sebuah laporan New York Times mengatakan Trump khawatir tentang dampak perang dagang panjang dengan China di pasar dan ekonomi. Ini bisa mendorong Trump untuk mencari kompromi dengan Cina dalam perdagangan, kata Times, mengutip para pejabat AS.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow juga meredam kekhawatiran pada hari Selasa yang menyatakan bahwa pemerintahan Trump telah melanjutkan diskusi “di semua tingkatan” dengan pemerintah China. Presiden Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu untuk makan malam pada Sabtu di KTT G-20 di Argentina. Kedua pemimpin diharapkan membahas perdagangan, di antara isu-isu lainnya.

Yen berhasil pulih terhadap dollar pada hari Rabu menyusul nada dovish Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa ada sedikit kebutuhan untuk kenaikan suku bunga pada 2019. Penguatan yen tertahan karena asset beresiko melonjak disebabkan nada dovish ketua Fed dan timbulnya harapan kesepakatan perdagangan AS-China dalam pertemuan KTT G20.

Pada perdagangan USDJPY dengan cepat menarik kembali dari posisi tertinggi baru mingguan di 114,04 setelah pernyataan Jerome Powell. Diperkirakan selanjutnya masih akan melakukan konsolidasi selama sisa bulan guna menguji level tertinggi di 2018 yaitu pada 114,55. (Lukman Hqeem)