Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Harga emas memperpanjang penurunan pada perdagangan di hari Rabu (27/10/2021) karena imbal hasil Treasury AS yang lebih kuat dan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS dan rekan-rekan akhirnya dapat mengumumkan pelepasan dukungan ekonomi yang berfungsi untuk menambah tekanan pada logam.

Spot gold turun 0,4% menjadi $1,786.20 per ounce pada 15:52 WIB, membuat penurunan 1,6% sejak reli ke level tertinggi lebih dari satu bulan minggu lalu. Emas berjangka di bursa AS turun 0,4% menjadi $1.786,00.

Pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk 2022, dimana sejumlah pedagang bertaruh bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga dua kali tahun depan. Dengan investor menunggu pertemuan Bank Sentral Eropa hari Kamis dan pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal AS pada 3 November, pasar tetap tenang pada hari Rabu.

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun benchmark menguat di atas 1,6%, sementara itu, meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Pengurangan stimulus dan suku bunga yang lebih tinggi cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah, meredupkan daya tarik emas.

Investor emas juga tampaknya tidak terlalu memperhatikan penurunan dolar. Bullion biasanya naik pada dolar yang lebih lemah karena emas menjadi lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Dalam jangka pendek, ada peluang risk-on yang sedang berlangsung, tampaknya tidak mungkin emas akan menemukan dukungan. Namun, pergeseran kepercayaan bisa muncul karena dolar AS berada di bawah tekanan dan bank sentral lainnya juga mulai mengetatkan kebijakan, tambahnya.