Penjualan Rumah Baru di AS Turun Hampir 7%

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Data ekonomi AS terkini menunjukkan bahwa terjadi penurunan penjualan rumah baru sepanjang bulan Januari diangka hampir 7%. Hasil ini menunjukkan kondisi pasar perumahan turun diawal tahun yang lambat di tengah penutupan sebagian pemerintah dan kondisi cuaca AS yang luar biasa keras.

Penjualan rumah baru turun ke tingkat tahunan 607.000 pada Januari, menurut laporan pemerintah yang ditunda oleh penutupan sebagian federal 35-hari awal tahun ini. Itu berapa banyak rumah baru yang akan dijual selama setahun penuh jika penjualannya sama setiap bulan. Ekonom yang disurvei oleh MarketWatch memperkirakan tingkat tahunan 616.000. Namun, penurunan penjualan tidak terlihat buruk setelah revisi penjualan yang meningkat pada bulan Desember dan November.

Pemerintah mengatakan penjualan pada bulan terakhir 2018 naik pada kecepatan tahunan 652.000, bukan 621.000 seperti yang dilaporkan sebelumnya. Tingkat November dinaikkan menjadi 628.000 dari 599.000.

Penjualan turun dua digit, dalam persentase, di setiap wilayah kecuali Barat. Penjualan melonjak 28% di bagian barat AS. Penjualan rumah baru 4,1% lebih rendah pada Januari dibandingkan satu tahun yang lalu. Harga jual rata-rata rumah baru, sementara itu, turun lagi menjadi $ 317.200. Harga lebih rendah 3,8% vs satu tahun yang lalu, mencerminkan penurunan permintaan.

Pada laju penjualan saat ini, akan dibutuhkan 6,6 bulan untuk semua rumah baru untuk dijual. Itu sedikit lebih tinggi dari pasokan enam bulan yang lama dianggap sebagai tanda pasar perumahan yang lancar. Laporan awal tentang penjualan rumah baru sering tidak menentu dan rentan terhadap revisi besar sebagaimana perubahan dalam dua bulan terakhir tahun 2018 menunjukkan.

Pasar real estat yang lesu memberikan sedikit hambatan pada ekonomi AS pada 2018 dan juga tidak mungkin banyak membantu tahun ini. Pembangun mengatakan semakin sulit dan lebih mahal untuk menemukan banyak yang tersedia, belum lagi pengrajin terampil untuk melakukan pekerjaan.

Penurunan besar dalam tingkat hipotek mungkin membantu penjualan angsa pada tahun 2019, tetapi itu tidak akan berbuat banyak untuk mengurangi kelangkaan kronis penjualan rumah. Sebuah flush unit sewa baru mungkin juga menarik pembeli potensial.

Dengan data tersebut, pasar memberikan reaksi negatif. Indek Dow Jones dan S&P 500 jatuh. Saham pengembang besar seperti D.R. Horton, Meritage Homes dan KB Home sedikit berubah. Sementara Imbal hasil Obligasi tenor 10-tahun datar-datar saja di 2,64%. (Lukman Hqeem)