Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Pihak berwenang China di hari Selasa memperpanjang penguncian di Shanghai untuk mencakup semua 26 juta warganya, meskipun diantaranya menunjukkan kemarahan pada aturan karantina di kota itu. Hasil test terbaru menunjukkan hanya 268 kasus COVID-19 harian yang bergejala.

Dalam strategi ujian besar tanpa toleransi China untuk menghilangkan virus corona baru, pemerintah memperluas penguncian ke bagian timur kota dan diperpanjang hingga pemberitahuan lebih lanjut termasuk pembatasan di wilayah distrik barat, yang sedianya akan berakhir pada Selasa.

Penguncian yang lebih luas terjadi setelah pengujian melihat kasus COVID-19 tanpa gejala melonjak menjadi lebih dari 13.000. Kasus bergejala turun pada Senin menjadi 268, dari 425 pada hari sebelumnya.

Ketika semakin banyak anggota masyarakat berbagi komentar dan video di media sosial yang mengungkapkan rasa frustrasinya dengan penguncian total, pihak berwenang tidak menunjukkan tanda-tanda goyah.

“Pencegahan dan pengendalian epidemi Shanghai berada pada tahap yang paling sulit dan paling kritis,” kata Wu Qianyu, seorang pejabat di komisi kesehatan kota, dalam sebuah pengarahan. “Kita harus mematuhi kebijakan umum izin dinamis tanpa ragu-ragu, tanpa ragu-ragu.”

Kebijakan karantina Shanghai telah dikritik karena memisahkan anak-anak dari orang tua dan menempatkan kasus tanpa gejala di antara mereka yang memiliki gejala. Wu tidak mengomentari keributan atas perpisahan keluarga. Pada hari Senin dia bersikeras bahwa anak-anak yang dites positif harus dipisahkan.

Satu pusat perawatan sementara membuka bagian 1.000 tempat tidur untuk merawat orang tua dan anak-anak, kata Pusat Medis Anak Shanghai di akun media sosialnya, tetapi tidak jelas apakah bagian baru itu mengindikasikan perubahan kebijakan yang lebih luas.

Penduduk Shanghai mengorganisir petisi online yang menyerukan agar anak-anak tanpa gejala diizinkan untuk diisolasi di rumah, dengan setidaknya 1.000 orang menandatangani tetapi pada hari Selasa, itu tidak lagi dapat diakses di aplikasi perpesanan WeChat.

Kota tersebut telah menyiapkan sekitar 47.700 tempat tidur di sejumlah rumah sakit sementara yang baru dibangun di Shanghai, dengan 30.000 lainnya sedang disiapkan, kantor berita negara Xinhua melaporkan pada hari Selasa, mengutip Gu Honghui, wakil sekretaris jenderal pemerintah kota.

Sebanyak 62 tempat karantina sementara telah ditetapkan di hotel, stadion, dan pusat pameran, kata Gu.