ESANDAR, Jakarta – Bursa saham Asia berusaha naik, ditengah pulihnya sejumlah saham di sektor teknologi pada hari Selasa (20/03/2018). Sehari sebelumnya, sektor ini tertekan oleh anjloknya saham teknologi AS.
Kabar adanya berita data pengguna Facebook yang digunakan tanpa izin pada masa kampanye Donald Trump 2016 menjadi sentiment negatif. Para investor fokus terhadap pertemuan FOMC dengan eskpektasi terjadinya kenaikan suku bunga.
Secara umum, perdagangan masih bergerak dalam kisaran. Pelaku pasar memilih menunggu hasil FOMC untuk lebih memastikan arah pergerakan pasar selanjutnya. Disisi lain, sejumlah ketegangan di Washington DC. Membebani penguatan Dolar AS.
Bursa saham Tokyo berhasil bangkit dari keterpurukannya diawal perdagangan. Indek Nikkei pulih setelah diawal tertekan oleh pelemahan saham teknologi. Penurunan ini terbatasi karena investor menahan diri untuk tidak mengambil posisi besar sebelum pertemuan FOMC.
Sementara itu, pelemahan yen terhadap dolar AS membantu pemulihan Nikkei. Banyak investor manahan diri menjelang libur publik Jepang dan pertemuan Fed dua hari yang diperkirakan akan menghasilkan kenaikan suku bunga.
Kekhawatiran tentang peningkatan regulasi perusahaan teknologi besar telah memukul saham teknologi AS karena Facebook mendapat kecaman setelah adanya laporan akses masuk yang tidak semestinya ke data pengguna.
Kospi menanjak berkat pemulihan saham teknologi dengan saham Samsung Electronics naik 0.91 persen. Di antara sektor-sektor utama, saham pembuat mobil dan nama manufaktur juga mencatat kenaikan. Saham pembuat baja diperdagangkan mixed menyusul adanya berita dari Yonhap News Agency yang memberitakan bahwa Korea Selatan meminta pembebasan dari tarif impor baja AS yang baru diumumkan. Saham Posco ditutup turun 0.73 persen sementara Hyundai Steel naik 1.18 persen.
Bursa saham AS sendiri bergerak fluktuatif. The Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari. Sebagian besar pelaku pasar memperkirakan kenaikan suku bunga. Dow Jones menanjak didukung kenaikan saham Intel sementara S&P 500 naik tipis dengan saham energi memimpin kenaikan.
Indek Nasdaq mengalami penurunan tajam dipicu jatuhnya kembali saham Facebook hingga turun hampir 5 %, setelah tergelincir sebanyak 8 % pada hari Senin. Federal Trade Commission sedang menyelidiki apakah penggunaan data pribadi dari 50 juta pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica yang melanggar keputusan persetujuan perusahaan teknologi yang ditandatangani dengan agensi pada 2011.