Dolar AS Melemah Yen Menguat

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang mengalami pertumbuhan. Hal ini mendorong Yen menguat. Disaat yang sama, Dolar AS terkulai dengan angka penjualan ritelnya.

Dolar AS memperpanjang kerugiannya terhadap yen dan mencapai level terendah 15-bulan baru pada hari Kamis (15/02/2018) dengan para pelaku pasar terus menikmati pelemahan jangka pendek mata uang AS. Pasangan mata uang USDJPY menukik lagi, dengan level terendah saat berita ini ditulis di ¥106,15, level terendahnya sejak 11 November 2016.

Beberapa pelaku pasar mengatakan pembelian spekulatif mata uang Jepang pada awalnya membantu menyeret dolar AS lebih rendah, menambah jatuhnya mata uang AS terhadap mata uang Jepang. Kondisi ini memang tidak ada sebab khususnya, selain fakta melemahnya Dolar AS akibat kekhawatiran investor dan kondisi makro Jepang yang membaik. Pasangan USDJPY melirik level supor berikutnya di sekitar ¥105,00.

Pada hari Rabu, dolar AS sempat menguat cepat terdorong kenaikan yang lebih kuat dari perkiraan pada indeks harga konsumen AS bulan Januari yang memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan menaikkan suku bunga empat kali pada tahun 2018.

Produk domestik bruto Jepang yang disesuaikan secara musiman menambahkan 0.1 persen pada kuartal keempat tahun 2017, berdasarkan laporan data dari Kantor Kabinet yang dirilis pada hari Rabu. Angka ini berada di bawah perkiraan untuk kenaikan 0.2 persen dan turun dari 0.6 persen pada kuartal ketiga.

Secara tahunan, PDB naik 0.4 persen, lagi-lagi kehilangan ekspektasi untuk 1.0 persen dan turun dari kenaikan 2.2 persen yang direvisi turun dalam tiga bulan sebelumnya dari awalnya 2.5 persen.

Sementara itu, konsumsi swasta naik 0.5 persen pada kuartal, melampaui ekspektasi kenaikan 0.4 persen menyusul penurunan 0.6 persen dalam tiga bulan sebelumnya. Sedangkan untuk belanja bisnis naik 0.7 persen pada kuartal, merinci perkiraan kenaikan 1.1 persen dan turun dari 1.0 persen dalam tiga bulan sebelumnya.

Perekonomian Jepang kini telah berkembang dalam delapan kuartal berturut-turut, yang beruntun pertama di kurun waktu lebih dari tiga tahun. (Lukman Hqeem)