Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR – Indek saham Nikkei Jepang menyentuh level terendah dalam lebih dari lima minggu pada hari Kamis (25/07/2024) karena penguatan yen terhadap mata uang utama lainnya telah merugikan sentimen investor. Sementara itu sejumlah saham yang terkait dengan industri chip juga turun mengikuti penurunan rekan-rekannya di lantai bursa AS. Nikkei 225 mencapai level terendah sejak 17 Juni di 37,959.07, sebelum mengakhiri sesi pagi dengan turun 2,53% pada 38,165.19.

Pasar terlihat berhati-hati terhadap penguatan yen terhadap dolar dan mata uang utama lainnya. Hal itu merugikan sentimen investor. Ada kekhawatiran pasar mengenai perlambatan ekonomi AS, sehingga membuat perdagangan di Wall Street juga melemah semalam.

Indek S&P 500 dan Nasdaq berakhir di posisi terendah multi-minggu pada hari Rabu, dengan S&P menghentikan salah satu rekor terpanjangnya tanpa penurunan harian lebih dari 2%, karena pendapatan Alphabet dan Tesla yang lesu merusak kepercayaan investor terhadap perusahaan-perusahaan raksasa lainnya.

Investor teknologi SoftBank Group tergelincir 7,61% yang paling menyeret Nikkei. Saham terkait chip turun, bersama Tokyo Electron dan Advamtest turun masing-masing 4,49% dan 7,23%. Renesas Elektronik merosot 16,72% ke batas terendah hariannya setelah pembuat chip tersebut melaporkan penurunan laba bersih sebesar 29% selama enam bulan hingga Juni.

Yen naik ke level tertinggi dalam 2-1/2 bulan, karena para pedagang meninggalkan taruhan pendek yen menjelang pertemuan Bank of Japan pada bulan Juli, di mana kenaikan suku bunga masih mungkin terjadi. Penguatan yen cenderung merugikan saham eksportir karena menurunkan nilai keuntungan luar negeri dalam yen ketika perusahaan memulangkan mereka ke Jepang.

Di antara saham-saham yang menguat adalah produsen makanan beku Nichirei, memperoleh 4% untuk menjadi yang berkinerja terbaik di Nikkei. Pembuat bir Sapporo Holdings naik 3,22%.

Semua kecuali empat dari 33 sub-indeks industri di Bursa Efek Tokyo melemah. Sektor penerbangan naik tipis 0,32% menjadi sektor dengan kinerja terbaik.