ESANDAR, Jakarta – Bursa Jepang dibuka melemah, Rabu (26/6/2019), dalam laporan CNBC, dikabarkan bahwa penurunan ini karena para investor memilih memegang aset-aset safe haven di tengah ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran serta menjelang pertemuan G20 akhir pekan ini.
Indeks acuan Nikkei 225 turun 0,51% di awal perdagangan sementara indeks Topix kehilangan 0,49%.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump telah menjatuhkan sanksi baru kepada Iran, Senin (24/6/2019). Namun, sanksi kali ini menyasar langsung Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan beberapa pejabat tinggi lainnya, sebuah langkah yang belum pernah diambil sebelumnya.
Sanksi terbaru Washington itu bertujuan menutup akses pemimpin Iran terhadap sumber-sumber keuangan, memblokir mereka dari akses untuk menggunakan sistem keuangan AS atau aset-aset apapun di Negeri Paman Sam.
Dalam sebuah siaran televisi pada hari Selasa (26/6/2019) waktu setempat, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan langkah yang diambil oleh Gedung Putih merupakan aksi ‘keterbelakangan mental’. “Strategi sabar Teheran bukan berarti kami takut,” tegas Rouhani, sebagaimana dikutip dari Reuters.
Sementara itu, pasar juga menantikan hasil pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping di acara G20 di Osaka, Jepang. Pertemuan di G20 itu sangat penting sampai-sampai para pelaku pasar melihatnya sebagai sebuah kejadian yang dapat memengaruhi arah pasar saham sepanjang sisa tahun ini, berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi global, dan membantu menentukan kapan dan langkah apa yang akan diambil bank sentral AS Federal Reserve dan bank sentral lainnya di dunia, dilansir dari CNBC International.
Ketegangan perang dagang antara kedua negara meningkat bulan lalu setelah AS dan China kembali saling menaikkan bea impor terhadap berbagai produk setelah perundingan mereka menemui jalan buntu. (CNBC)