Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Indeks utama di Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan di hari Jumat (03/12/2021), dimana Nasdaq memimpin penurunan karena investor bertaruh bahwa laporan pekerjaan yang kuat tidak akan memperlambat penarikan dukungan Federal Reserve sementara mereka bergulat dengan ketidakpastian di sekitar varian virus corona Omicron. Setelah dibuka lebih tinggi, Wall Street menghabiskan sisa sesi dalam kelesuan dan indeks volatilitas yang meningkat menyoroti kecemasan investor.

Laporan Departemen Tenaga Kerja, menjelang pembukaan sesi, menunjukkan bahwa sementara pertumbuhan pekerjaan nonpertanian naik kurang dari yang diharapkan pada November, tingkat pengangguran turun menjadi 4,2%, terendah sejak Februari 2020, dan upah meningkat. Secara terpisah, ukuran aktivitas industri jasa AS mencapai rekor tertinggi pada November.

Kedua set data tampaknya mempengaruhi ekspektasi investor untuk langkah Fed selanjutnya menuju pengetatan kebijakannya. Ketua Fed Jerome Powell mengatakan minggu ini bahwa bank sentral akan mempertimbangkan penghentian lebih cepat dari program pembelian obligasi, mendorong spekulasi bahwa kenaikan suku bunga juga akan diajukan.

Meski demikian, angka-angka ini nampaknya tidak cukup untuk menghalangi Fed dalam mempercepat penurunan. Termasuk potensi untuk kenaikan suku bunga yang lebih cepat daripada yang mungkin diantisipasi pasar. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa varian Omicron tampaknya menyebar lebih cepat daripada Delta, versi COVID-19 terakhir yang paling umum.

Jumlah negara yang melaporkan kasus Omicron terus meningkat pada hari Jumat tetapi masih ada sedikit kejelasan tentang tingkat keparahan penyakit atau tingkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin COVID-19 yang ada.

Indek Dow Jones turun 59,71 poin, atau 0,17%, menjadi 34.580,08, S&P 500 kehilangan 38,67 poin, atau 0,84%, menjadi 4.538,43 dan Nasdaq turun 295,85 poin, atau 1,92%, menjadi 15.085.47. S&P, Dow dan Nasdaq semuanya mencatat penurunan selama seminggu di mana mereka berayun liar dari hari ke hari karena investor bereaksi terhadap berita Omicron dan pernyataan Jerome Powell.

Penurunan S&P sebesar 1,2% adalah penurunan mingguan kedua berturut-turut sementara Nasdaq turun 2,62%, juga kerugian minggu kedua berturut-turut. Dow turun 0,92% dalam penurunan mingguan keempat berturut-turut.