Harga Emas

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Harga emas sempat bergerak mendekati level kunci di $1.260,50 pada hari Kamis (14/12/2017). Kenaikan ini kemudian tertekan oleh penguatan dolar AS setelah European Central bank (ECB) mengumumkan akan melanjutkan langkah-langkah kebijakan moneter ultra akomodatifnya.

Selain itu ECB juga mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah di 0,00% dan mengulangi komitmennya untuk menjalankan program stimulus berupa pembelian aset sampai setidaknya pada bulan September tahun depan.

“Tekanan harga domestik tetap teredam secara keseluruhan dan belum menunjukkan tanda-tanda yang meyakinkan dari tren kenaikan yang berkelanjutan,” kata Presiden ECB Mario Draghi dalam sebuah konferensi pers pada hari Kamis, menambahkan bahwa “tingkat yang cukup besar” dari stimulus masih diperlukan.

Sebelumnya, harga emas berhasil membalikkan penurunan dua hari pada hari Rabu dengan latar belakang kenaikan suku bunga Federal Reserve yang memang sudah diperkirakan oleh hampir seluruh pelaku pasar. Saat itu The Fed tidak mengubah pandangannya mengenai jalur pengetatan kebijakan moneter dengan tiga kenaikan tingkat suku bunga yang diperkirakan terjadi pada 2018.

Pada kesempatan tersebut, Federal Reserve juga merevisi proyeksi kenaikan pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 menjadi 2,5%, sementara meramalkan pertumbuhan untuk 2018 pada 2,5%.

Di hari Kamis, sentimen harga emas juga meraih dukungan dari sebuah laporan yang menunjukkan ketidakpastian akhir dari Brexit kembali mencuat setelah pemerintahan Perdana Menteri Theresa May dikalahkan oleh para anggota parlemen Inggris memaksa sebuah perubahan pada rencana Brexit yang menurut para menteri kabinet May dapat mengancam agenda kepergian Inggris dari Uni Eropa.

Nanti malam mulai pukul 20.30 WIB akan dirilis tiga data ekonomi AS yang cukup penting yaitu Empire State Manufacturing Index, Capacity Utilization Rate, Industrial Production di mana para ekonom memperkirakan dua dari tiga data tersebut berpotensi menekan dolar AS.

Harga emas sempat menanjak ke $1258,90 sebelum berakhir negatif di $1252,50 atau turun 0,20% dibandingkan dengan penutupan sesi sebelumnya di $1255,05. Pada perdagangan akhir pekan ini, diperkirakan harga emas masih berpeluang naik. Sejauh terlihat dalam grafik  per 4-jam masih menunjukkan potensi naik.

Kenaikan ini didudukung bertahannya harga diatas level support di $1.251,55 yang setelah beberapa kali diuji tetap bertahan. Jika level support ini tidak ditembus maka harga emas kembali bergerak ke naik kisaran $1.258.90-1.260.45. (Lukman Hqeem)