Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Harga emas bergerak datar pada perdagangan di hari Kamis (09/12/2021) , meski dolar AS dan imbal hasil Obligasi AS menguat menjelang data inflasi utama yang dapat memberikan petunjuk tentang langkah kebijakan Federal Reserve berikutnya. Pada perdagangan emas di pasar spot, harga diperdagangkan pada $1.782,65 per ounce, pada 09:36 WIB. Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1.784,50.

Indeks dolar menguat 0,1%, lebih lanjut membebani emas dengan menaikkan biayanya kepada pembeli yang memegang mata uang lainnya. Benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun melayang mendekati level tertinggi sejak 29 November yang diskalakan pada hari Rabu.

The Fed A.S. akan menaikkan suku pada kuartal ketiga tahun depan, lebih awal dari yang diharapkan sebulan yang lalu, menurut ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang sebagian besar mengatakan risikonya adalah bahwa kenaikan datang lebih cepat. Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas batangan, yang tidak dikenakan bunga.

Pembukaan pekerjaan AS melonjak pada Oktober sementara perekrutan menurun, menunjukkan kekurangan pekerja yang memburuk, yang dapat menghambat pertumbuhan lapangan kerja dan ekonomi secara keseluruhan.

Inflasi zona euro akan memakan waktu lebih lama untuk kembali ke target daripada yang diperkirakan sebelumnya, tetapi sejauh ini tidak ada bukti bahwa harga tinggi tertanam dalam upah, Wakil Presiden ECB Luis de Guindos mengatakan pada hari Rabu.

Data ekonomi yang selanjutnya dinanti adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) AS akan dirilis pada hari Jumat, dan ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan CPI November sebesar 0,7%.