Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham AS naik dalam perdagangan diawal minggu ini, memperpanjang kenaikan besar pada minggu lalu. Dorongan kenaikan didapatkan setelah AS mencapai kesepakatan dengan Meksiko, sehingga meredakan kekhawatiran pasar akan pengenaan tariff impor oleh AS pada produk Meksiko.

Presiden Donald Trump mengumumkan sehari sebelumnya bahwa tarif yang diusulkan untuk impor Meksiko akan ditangguhkan tanpa batas waktu. Dalam sebuah cuitan di media sosial, Trump mengatakan bahwa ia memiliki “keyakinan penuh” Meksiko akan menindak migrasi dari Amerika Tengah, setelah kedua tetangga mencapai konsensus.

Saham GM dan Ford, dua perusahaan yang memiliki banyak kerugian dalam pertempuran perdagangan dengan Meksiko karena produksi mereka di sana, masing-masing melonjak 1.8% dan 2.6%.

Sementara itu, investor terus memantau perkembangan perang dagang AS-China. Trump yakin Cina akan membuat kesepakatan dengan AS “karena mereka harus melakukannya.” “Saat ini, China semakin dihancurkan oleh perusahaan yang meninggalkan China, pergi ke negara lain, termasuk negara kita, karena mereka tidak ingin membayar tarif,” kata Trump.

Trump dan pemimpin Cina Xi Jinping akan bertemu di KTT G-20 akhir bulan ini setelah kedua negara mengenakan tarif dan membuat ancaman besar. Trump mengatakan Senin jika Xi melewatkan pertemuan, lebih banyak tarif Cina akan segera berlaku. Trump telah mengancam untuk mengenakan bea atas barang-barang Tiongkok $ 300 miliar lainnya jika mereka tidak dapat segera mencapai kesepakatan.

Sementara dalam perdagangan di bursa saham Asia, banyak terpengaruh oleh sentiment dari data ekspor China dibulan Mei yang mengalami kenaikan, mengalahkan perkiraan awal. Angka Impor China sendiri mengalami penurunan dibawah perkiraan. Kondisi surplus ini mencapai $ 41.65 miliar. 

Ekspor mengalami kenaikan 1.1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya dimana ekspektasi awal justru memperkirakan terjadi penurunan sebagai konsekuensi perang Dagang dengan AS, dengan perkiraan akan turun 3.8% dalam jajak pendapat Reuters. Sebaliknya, Impor mengalami penurunan signifikan sebesar 8.5% jauh dibawah perkiraan sebesar 3.8%.

Dengan hasil yang mencengangkan ini, membuat bursa saham China dan Hong Kong melejit. Tak tanggung-tanggung, kenaikan Indek Hang Seng bahkan lebih dari 700 poin.

Disisi lain, meredanya ketegangan perdagangan antara AS-Meksiko mengangkat Indek Nikkei  dan bursa saham global dimana sektor Otomotif memimpin kenaikan indek bursa Tokyo ini. Saham Toyota melambung 1,56%, dan Nissan naik 0,96%. Sebagaimana diketahui, bahwa Meksiko merupakan basis produksi banyak produsen mobil Jepang pula. Pelonggaran tariff ini tentu akan memberikan keuntungan bagi produk otomotif Jepang dengan komponen produksi dari Meksiko.

Keuntungan ini bukan hanya dinikmati oleh produsen Jepang saja, namun juga Korea Selatan. Sejumlah saham-saham otomotif di bursa Seoul juga naik. Saham Kia Motors misalnya, melonjak sebanyak 4%. (Lukman Hqeem)