FOMC

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Dengan keyakinan pasar diatas 90%, salah satu keputusan FOMC adalah kenaikan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin. Hal yang lebih dinanti adalah langkah The Federal Reserve ditahun ini, apakah akan menaikkan tiga kali atau empat kali kenaikan suku bunga. Setidaknya terdapat sejumlah  faktor yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan kenaikan suku bunga dimasa depan.

Sebagai bagian dari rotasi tahunan hak pemungutan suara untuk para Gubernur Wilayah Bank Sentral AS tidak termasuk Wilayah NY Fed yang selalu memiliki hak suara, empat dari sisa sebelas akan dirotasi diantara Gubernur Wilayah Bank Sentral. Masing-masing diberi masa jabatan satu tahun secara bergiliran.

Tahun ini, yang berakhir masa hak suaranya adalah Charles Evans yang merupakan Gubernur Bank Sentral Wilayah Chicago, dan Gubernur Bank Sentral Wilayah Minneapolis, Neel Kashkari. Kedua orang ini dalam keputusan terakhir FOMC terlihat keberatan terhadap kenaikan suku bunga di babak ini. Meskipun keputusan bulat akhirnya diambil untuk memegang teguh pada pertemuan terakhir di bulan Januari.

Di luar perkiraan perkiraan pertumbuhan, inflasi dan pengangguran dalam proyeksi ekonomi, fokus utama pasar akan disesuaikan dengan perkiraan tingkat suku bunga untuk melihat apakah Fed beralih ke posisi kebijakan yang sedikit lebih agresif.

Akhirnya tentu saja, semua mata akan beralih ke konferensi pers yang akan diadakan 30 menit setelah rilis pernyataan dan proyeksi ekonomi. Meskipun ini akan bukan panggung yang pertama bagi Gubernur Utama Jerome Powell sejak mengambil alih kendali dari Janet Yellen pada bulan Februari. Sebelumnya dia telah tampil dan memberikan kesaksian ke Kongres pada akhir Februari lalu.

Pada saat dengar pendapat dengan kongres, Jerome Powell menyebabkan saraf berkedut bagi pelaku pasar. Dia menyampaikan pandangan optimisnya dengan mengatakan “Pandangan pribadi saya untuk ekonomi telah menguat sejak Desember,” katanya pada waktu itu. Implikasi pernyataan ini berdampak pada penguatan bursa S&P 500, selama kesaksian di House.

Meskipun dengan rasa percaya diri, Powell menambahkan bahwa dia akan tetap mengikuti kebijakan yang telah disematkan oleh pendahulunya, yaitu Janet Yellen dan Ben Bernanke. Ditambahkan olehnya bahwa dalam pembentukan komite kolegial mengikuti konsensus opini. Lebih jauh dia menjelaskan bahwa dia tidak dapat memprediksi bagaimana pembuat kebijakan lain dapat menyesuaikan pandangan mereka. “Saya tidak ingin berprasangka tentang adanya proyeksi baru,” jelasnya.

Dapat dikatakan bahwa Gubernur Utama Jerome Powell bisa lebih segar jika bisa membuat sebuah kesepakatan baru dengan para koleganya. Terlebih Jika Powell kemudian bisa mengkomunikasikan kepada rekan-rekannya dengan jelas agar bisa bergabung dengan pandangan optimis sebagaimana yang disampaikannya kepada Kongres. Tentu bisa memberikan gambaran yang cerah dan menggeser opini umum ke arah kenaikan suku bunga yang lebih agresif. Akhir dari 3 tulisan. (Lukman Hqeem)