European Central Bank pada hari Kamis (19/01/2023) merilis risalah pertemuan Kebijakan Moneter mereka sebelumnya. Secara umum, sebagian besar anggota komisi menyatakan preferensi untuk menaikkan suku bunga utama ECB sebesar 75 basis poin.
Namun sebagian yang lain menilai bahwa menaikkan suku bunga kurang dari 75 basis poin akan mengirimkan pesan yang salah dan berisiko dianggap tidak konsisten dengan target inflasi 2%. Oleh karena itu, mereka mengungkapkan adanya kekhawatiran tentang bagaimana permintaan domestik akan bertahan.
Sebagian besar anggota mendukung proposal yang diajukan salah satu anggota, yakni Lane untuk menaikkan suku bunga utama ECB hanya sebesar 50 basis poin saja. Kesenjangan output yang lebih kecil dinilai akan lebih konsisten dengan dinamika inflasi inti yang kuat.
Mereka melihat perlunya ada kompromi dalam beberapa hal yang dipandang setara dengan menaikkan tarif sebesar 75 basis poin pada pertemuan saat ini. Bagi mereka, hal yang lebih utama adalah menjaga stabilitas kenaikan suku bunga dan waktu di mana suku bunga tetap berada di wilayah terbatas lebih penting.
Anggota Dewan Kebijakan Moneter ECB melihat bahwa penguatan Euro baru-baru ini merupakan perubahan penting dalam lingkungan eksternal dan kemungkinan akan menyiratkan tekanan inflasi yang agak lebih rendah untuk kawasan euro pada periode mendatang. Peningkatan 50 basis poin pada pertemuan saat ini akan memungkinkan dewan untuk memperketat kebijakan moneter dalam jangka waktu yang lebih lama. Oleh karena itu, proyeksi saat ini untuk tahun 2025 dapat dilihat tidak jauh berbeda dari 2%.
Selain itu mereka merasa bahwa risiko terhadap proyeksi inflasi dasar dapat dinilai lebih seimbang dalam jangka menengah. Beberapa bertahan dengan kenaikan suku bunga sebesar 75 bps. Bahkan mereka menyatakan preferensi untuk mengurangi portofolio APP dengan lebih cepat. Anggota, secara keseluruhan, menilai bahwa risiko prospek inflasi terutama berada di sisi atas. Pembalikan dari pergeseran ke bawah dalam penetapan harga pasar ini diperlukan.