ESANDAR, Jakarta – Perdagangan komoditas Emas di bursa berjangka pada hari Senin (07/05) harus berakhir dengan kerugian moderat.
Penguatan dolar hingga menyentuh level tertingginya dalam beberapa bulan menjadi sentiment negative harga emas. Indeks Dolar AS naik hampir 0,2% menjadi 92,714 pada hari Senin, setelah mencapai level tertinggi sejak akhir Desember. Penguatan dolar AS telah menjadi angin sakal yang paling gigih untuk emas dalam beberapa pekan terakhir
Dolar telah menguat dan emas menurun di tengah bukti dalam pidato dari pejabat Fed terpilih bahwa mereka berpikiran terbuka untuk tindakan suku bunga yang lebih agresif bahkan jika garis resmi di bank sentral adalah untuk pendekatan lambat untuk membalikkan kebijakan uang mudah.
Pasar keuangan umumnya percaya bahwa Fed dapat menaikkan suku bunga secepat bulan depan dan penurunan tingkat pengangguran, bahkan jika payroll April tertinggal harapan, lebih lanjut memicu argumen itu, katanya.
Faktor-faktor ini menjaga reli dolar, yang mendorong harga emas lebih rendah. Hedge fund dan manajer uang telah memangkas posisi panjang mereka dan jika tren ini terus berlanjut, ada kemungkinan bahwa harga emas bisa menembus di bawah $ 1.300.
Investor juga berpaling pada aset yang lebih beresiko seperti saham, sehingga menurunkan permintaan akan emas. Fundamental yang baik seperti laporan pekerjaan bulan April yang solid, mendinginkan harapan untuk kenaikan harga emas. Kalender ekonomi minggu ini juga mencakup harga konsumen yang diawasi ketat dan tanda-tanda di dalamnya untuk gambaran inflasi.
Harga Emas untuk kontrak pengiriman bulan Juni turun 60 sen, atau kurang dari 0,1%, untuk menetap di $ 1,314.10 per troy ounce. Harga minggu lalu menyerempet sekitar dua bulan terendah dan menderita kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
Logam kuning menunjukkan sedikit ketahanan selama beberapa sesi terakhir, dengan bertengger diatas harga $1.300,67, meskipun indeks dolar melejit ke posisi tertinggi dalam 4 bulan ini. Pun demikian, tekanan koreksi harga emas masih terbuka dengan level resistensi di $ 1,325 yang masih belum terjamah.
Diawal perdagangan minggu ini, ada harapan dari sejumlah berita utama jatuh tempo minggu ini dan mereka memiliki potensi untuk mendukung harga emas. Belum lagi meningkatnya krisis di Timur Tengah dimana Trump akan menyatakan sanksi atas Iran, pun juga kesepakatan perdagangan AS – Cina dalam perkembangan terkini Perang Dagang.
Disisi lain, pasar juga memperhitungkan kemungkinan rencana kebijakan moneter Federal Reserve. Sekelompok anggota Fed, termasuk Presiden Fed Richmond Tom Barkin, Presiden Fed Chicago Charles Evans dan Presiden Fed Dallas Robert Kaplan dijadwalkan untuk berbicara Senin malam, berpotensi menawarkan pasar petunjuk lebih lanjut ke arah suku bunga.
Dalam skala yang lebih luas, pelaku pasar tetap perlu memperhatikan harga minyak yang naik di atas $ 70 per barel pada hari Senin. Investor terus mengamati komentar terkait dengan kesepakatan nuklir Iran. Harga minyak yang lebih tinggi dapat membantu memacu inflasi dan akan membuat harga emas naik.
Berita utama perdagangan global juga akan menjadi fokus bagi investor setelah sebuah tim perunding AS tampaknya tidak melakukan kesepakatan dengan rekan-rekan di Beijing. Media pemerintah China mengindikasikan bahwa pembicaraan itu positif, dan lebih banyak pembicaraan diperlukan untuk menghindari perang dagang, lapor South China Morning Post. (Lukman Hqeem)