Bursa Saham London Inggris

Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

ESANDAR, Jakarta – Bursa saham London goyah pada Selasa (19/02), karena HSBC Holdings PLC dan penambang BHP PLC terpukul oleh kekecewaan pendapatan. Sementara itu, kekhawatiran Brexit memuncak setelah perpecahan dramatis pada Senin di Partai Buruh parlemen oposisi.

Indek FTSE 100 turun 0,6% menjadi 7.176,68, setelah berakhir turun 0,2% pada hari Senin. Sementara itu Poundsterling dalam perdagangan GBPUSD, naik 0,3% menjadi $ 1,2962.

Serangkaian hasil laporan keuangan dari beberapa perusahaan terbesar yang terdaftar di London menjatuhkan indeks utama. HSBC Holdings PLC melaporkan laba kuartal keempat yang lebih rendah dari perkiraan, yang dituduhkan oleh bank pada Brexit dan ketegangan perdagangan global, yang menyebabkan penurunan lebih dari 4% pada harga saham. Jika kerugian itu berlanjut, itu akan menandai penurunan persentase satu hari terbesar sejak Februari 2017, ketika saham turun 5,31%.

Sejumlah emiten perbankan Inggris lainnya juga diharapkan akan melakukan paparan dalam minggu ini. Termasuk saham Lloyds Banking Group PLC yang turun 0,4%, dan Barclays PLC yang kehilangan 0,1%.

Menjelang Brexit, kekhawatiran meningkat bahwa perpecahan yang sama dalam partai Konservatif yang berkuasa dapat terbentuk setelah perpecahan untuk Partai Buruh oposisi Partai Parlemen Inggris.

Sementara itu, pabrikan mobil Jepang Honda Motor mengumumkan akan menutup pabrik produksi utama di Inggris. Kabar ini merupakan berita terbaru dimana perusahaan mobioyang menarik kembali dari Inggris ketika Brexit menjulang.

Disisi lain, kekhawatiran tersebut terobati dengan tentang angka lapangan pekerjaan di Inggris yang mencapai rekor tinggi pada bulan-bulan terakhir 2018, menurut data dari Kantor Statistik Nasional.

Sejumlah saham menjadi perhatian pasar kali ini, dimana BHP Group gagal mengesankan investor, meskipun kenaikan 87% laba bersih semester pertama menjadi $ 3,76 miliar, karena saham turun 0,4%. “Hasilnya telah meleset dari berbagai metrik setelah serangkaian masalah produksi di beberapa tambang bijih tembaga dan besi. Meningkatnya biaya juga menjadi masalah. ”Russ Mold, direktur investasi di AJ Bell.

Standard Chartered PLC juga menjadi sumber pemangkas tertinggi kedua pada perdagangan di hari Selasa, setelah HSBC Holdings PLC, turun hampir 4%. Sementara InterContinental Hotels Group PLC turun 0,8%. Pemilik merek hotel Crowne Plaza dan Holiday Inn mengatakan pendapatan meningkat menjadi $ 4,34 miliar dari $ 4,08 miliar pada tahun sebelumnya. (HQM)