Esandar Arthamas Berjangka merupakan pialang resmi yang terdaftar di BAPPEBTI. Anggota dari Bursa Berjangka Jakarta dan Kliring Berjangka Indonesia.

Bursa saham Korea Selatan jatuh pada hari Rabu (20/04/2022) karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan peningkatan imbal hasil Treasury AS mengurangi selera investor. Won Korea melemah, sementara imbal hasil obligasi naik. Indek KOSPI turun 8,08 poin, atau 0,30%, pada 2.710,81, pada 08:14 WIB.

Risk Appetite di kalangan investor menurun setelah pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang kembali memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global hampir satu poin persentase penuh. IMF melihat bahwa perang Rusia di Ukraina akan menganggu pertumbuhan ekonomi dunia, dan memperingatkan bahwa inflasi sekarang menjadi “bahaya nyata saat ini” bagi banyak negara.

Secara terpisah, Presiden Bank Federal Reserve Chicago Charles Evans mengatakan pada hari Selasa bahwa bank sentral AS dapat menaikkan kisaran target kebijakannya menjadi 2,25% hingga 2,5% pada akhir tahun dan kemudian memperhitungkan keadaan ekonomi, tetapi jika inflasi tetap tinggi akan mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Imbal hasil Treasury AS naik ke tertinggi tiga tahun pada hari Selasa karena investor bersiap untuk Federal Reserve untuk secara agresif menaikkan suku bunga.

Risk Appetite turun karena risiko penurunan ekonomi dari kebijakan moneter AS yang lebih ketat menggantung di pasar, yang sudah berada di bawah tekanan dari konflik Rusia-Ukraina. Pasar saham lebih sensitif terhadap Risk Appetite, tetapi kerugian juga dibatasi oleh optimisme menjelang laporan pendapatan perusahaan.

Raksasa teknologi Korea Selatan Samsung Electronics sahamnya turun 0,89% dan rekannya SK Hynix turun 0,44%, sementara pembuat baterai LG Energy Solution turun 0,34%.

Investor asing menjadi penjual yang dominan di bursa saham Seoul dengan nilai transaksi 51,1 miliar won ($41,26 juta) di papan utama. Won sendiri dikutip pada 1,239,0 per dolar di platform perdagangan dalam negeri, 0,17% lebih rendah dari penutupan sebelumnya di 1,236,9. Sementara dalam perdagangan di luar negeri, Won tercatat pada 1.238,4 per dolar, naik 0,1% dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan ke depan yang tidak dapat dikirim, kontrak satu bulannya tercatat pada 1.238,1.