ESANDAR, Jakarta – Bursa Saham Korea Selatan dibuka lebih tinggi pada hari Rabu (20/06) meskipun mengalami kerugian semalam di Wall Street karena investor asing meraup keuntungan dari saham-saham berkapitalisasi besar. Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) naik 6,53 poin, atau 0,28%, menjadi 2,346.64 dalam 15 menit pertama perdagangan.
Pada hari Selasa (waktu setempat), bursa saham AS berakhir lebih rendah menghadapi ketegangan Perang Dagang yang meningkat antara Amerika Serikat – Cina. Indek S&P turun 0,4 % dan Indek Nasdaq kehilangan 0,28 %, sedangkan Indek Dow Jones kehilangan 1,15 %.
Sejumlah saham unggulan di lantai bursa Seoul dibuka lebih tinggi, dengan saham sektor teknologi memimpin kenaikan. Saham Samsung Electronics menambahkan 0,43 %, SK hynix naik 2,14 %. Sementara mata uang lokal diperdagangkan pada 1,109.6 won terhadap dolar AS, turun 0,5 won dari penutupan sesi sebelumnya.
Gubernur bank sentral Korea Selatan mengatakan bahwa dia akan meninjau kembali perkiraan pertumbuhan ekonomi pada bulan Juli karena prospek domestik telah menjadi tertekan akibat spat perdagangan AS dengan China serta pertumbuhan pekerjaan yang lemah.
“Ketidakpastian tinggi dan ada sejumlah faktor yang harus dipantau, jadi kami akan meninjau kembali situasi ekonomi domestik sekali lagi, yang akan dirilis pada bulan Juli,” kata Lee Ju-yeol kepada wartawan dalam konferensi pers yang dijadwalkan di Seoul.
Lee mengatakan konflik antara dua kekuatan super dunia bisa berdampak besar pada ekonomi terbesar keempat Asia, yang mungkin mendorong Bank of Korea untuk merevisi prospek pertumbuhan 3 persen saat ini.
Presiden AS Donald Trump mengancam untuk memungut tarif pada hampir semua pengiriman China ke negaranya setelah China berjanji untuk menerapkan tarif pembalasan atas $ 50 miliar ekspor AS ke China.
Lee juga menekankan pertumbuhan pekerjaan yang hangat terlihat pada bulan April dan Mei ditandai dengan penurunan signifikan dalam pekerjaan penuh waktu di bawah kinerja perkiraan awal bank, meskipun ia melihat ekonomi untuk melanjutkan lintasan pertumbuhan yang solid dan menyeluruh.
Korea Selatan menambahkan 72.000 pekerjaan pada Mei dari tahun sebelumnya, jauh di bawah 123.000 pekerjaan yang dibuat pada April lebih dari setahun sebelumnya dan menandai pertumbuhan terlemah dalam lebih dari 8 tahun.
Sementara itu pada perdagangan mata uang kripto, tersiar kabar bahwa bursa mata uang kripto Bithumb telah diretas pula. Hari Rabu (20/06) ini mereka mengatakan bahwa aksi peretasan ini terjadi pada Selasa malam hingga subuh pada Rabu pagi. Setidaknya para peretas mampu menggondol koin kripto senilai 35 milyar won (US$31.5 juta), demikian paparan bursa tersebut. Kejadin ini merupakan serangan peretas yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua minggu di Korea Selatan. Pada awal bulan ini, seperti dilaporkan sebelumnya terlah terjadi aksi peretasan pula kepada bursa mata uang kripti kecil, Coinrail. (Lukman Hqeem)